Mau mengalir sampai mana?
Jika bibirmu kuasa bertanya
Jawabku mutlak hingga samudra
Tak tuntas gemericik di muara
Sungainya seterjal itu, Tuan
Tertatih kumengalir hingga tujuan
Kiri kanan sempitnya temu tepian
Sewaktu-waktu alirku terhentikan
Izinkan kumengalir sebisanya
Basah mengering diserap asmara
Mengalir ketika ruang menyingkap tabirnya
Sentuhlah, ada deras yang disebut rasa!
Ketika menapak di samudra terdalam
Apakah aku tetap harus menyelam?
Sudikah Tuan menjadi pelabuhan?
Sudahlah, mengalir sebisanya menurut alam
Buru, 28 Juli 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H