Lihat ke Halaman Asli

Halima Maysaroh

TERVERIFIKASI

PNS at SMP PGRI Mako

Penguatan Literasi di SMA Negeri 3 Buru: Memahami dan Implementasi Literasi Baca Tulis sebagai Upaya Peserta Didik Berpikir Kritis

Diperbarui: 27 November 2023   08:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya bersama dewan guru SMA N 3 Buru (dokumentasi Pribadi)

Merupakan suatu kehormatan bagi saya mendapatkan undangan untuk mengisi acara sebagai pembicara pada kegiatan penguatan literasi baca tulis untuk dewan guru SMA Negeri 3 Buru. Kegiatan diselenggarakan pada Hari Kamis, 23 November 2023. Materi yang diangkat terkait penguatan literasi baca tulis sebagai pembentuk kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis.

Diketahui bahwa dari 6 kompetensi literasi dasar yang harus dikuasi di era abad 21, literasi baca tulis terdapat di posisi paling dasar. Di mana kemampuan baca tulis menjadi tonggak untuk menguasai literasi-literasi dasar lainnya.

Pada kesempatan menjadi pembicara di SMA Negeri 3 Buru, saya menyampaikan beberapa konsep dasar literasi baca tulis pada murid untuk mampu berpikir kritis. Sekaligus memproduktifkan para guru untuk menjadi konten kreator literasi baca tulis dengan menulis di blog pribadi masing-masing dengan konten mata Pelajaran yang diampu.

Terdapat 5 objektif yang dicapai dalam penguatan tersebut.

  • Memahami pentingnya literasi baca tulis
  • Memecahkan permasalahan literasi baca tulis rendah
  • Mampu menerapkan literasi baca tulis untuk peserta didik
  • Menulis untuk mengasah literasi bahasa (baca tulis)
  • Membuat proyek tulisan untuk diakses peserta didik

Berikut akan diulas materi-materi yang disampaikan pada kegiatan penguatan literasi. Ulasan ini ditulis diperuntukan sebagai pembelajaran kembali yang jangkauannya lebih luas.

Fakta Literasi Baca Tulis di Indonesia

  • Hari Literasi Nasional, Hari Buku Nasional, Hari Puisi Nasional, Hari Kunjungan Perpustakaan tidak dirayakan di sekolah-sekolah.

Peringatan hari-hari besar yang terkait literasi baca tulis jarang sekali diperingati di sekolah-sekolah yang seharusnya menjadi pusat pembelajaran litersi baca tulis. Ini salah satu sebab giat literasi tidak familiar.

  • Badan Pusat Statistik mencatat bahwa 3, 65% orang dewasa 15 ke atas di Indonesia belum melek aksara (buta huruf).

Angka ini termasuk kecil. Apalagi angka ini sudah turun dibandingkan tahun sebelumnya. Turunnya angka buta huruf tidak kunjung meningkatkan persentase minat baca di Indonesia.

  • UNESCO melansir Indonesia berada di posisi nomor dua dari bawah terkait literasi dengan persentase 0,001% warga Indonesia minat baca.

Terkejut sekali dengan persentase yang dilansir UNESCO. Yang artinya hanya 1 orang minat baca dari 1000 orang Indonesia. Padahal fasilitas di Indonesia sudah sangat mumpuni. Referensi bacaan juga melimpah. Banyak bacaan dapat diakses di internet. Entah mengapa angka minat baca masih sangat rendah

  • Kominfo menyatakan 60 juta masyarakat Indonesia memiliki gadget.

Diperkuat dengan pernyataan Kominfo ini. Bahan bacaan dapat diakses melalui gadget masing-masing. Netizen juga hampir setiap hari meng-update status di sosial media, yang artinya terdapat aktivitas membaca dan menulis di setiap harinya yang dilakukan jutaan orang.

  • Semiocast melakukan riset bahwa tetizen Indonesia paling cerewet di dunia maya.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline