Dunia pendidikan bukan hanya mengenal aturan-aturan yang harus dipatuhi demi hasil didikan yang maksimal. Tidak jarang juga justru ditemui pelanggaran-pelanggaran bahkan sampai ke ranah hukum. Semua dimulai dari lingkup terkecil di dunia pendidikan yaitu kelas. Seperti apa murid di kelas melaksanakan kewajiban dan memperolah hak, sudahkah tepat aturan? Atau justru banyak yang melanggar aturan yang susah payah dibuat?
Sudah semestinya aturan kelas yang tidak efektif itu diubah menjadi keyakinan kelas. Peraturan kelas adalah aturan yang dibuat oleh sebelah pihak (guru) yang harus ditaati oleh objeknya (murid).
Peraturan kelas biasanya terbit tanpa persetujuan pikah objek yang harus melaksanakan. Sedangkan keyakinan kelas adalah persetujuan-persetujuan yang dibuat bersama antara guru dan murid, selanjutnya akan ditaati bersama. Posisi murid bukan lagi objek tetapi subjek. Keyakinan kelas dibuat oleh murid, dilaksanakan oleh murid dan untuk menanamkan kebajikan murid.
Jika keyakinan kelas dilanggar, maka murid sama dengan melanggar dirinya sendiri. Sedangkan jika keyakinan kelas ditaati, maka sama dengan mengahargai diri sendiri dan orang lain. Berikut langkah-langkah menyusun keyakinan kelas bersama murid.
Menulis semua keyakinan yang diinginkan
Tahap pertama adalah guru meminta murid untuk menuliskan semua keyakinan yang mereka inginkan untuk dilaksanankan di dalam kelas. Tulis keyakinan itu dalam selembar kertas atau sticky note/note tempel.
Setelah memberikan waktu pada murid untuk menulis dengan bebas apa-apa yang diinginkan untuk dilaksanakan di dalam kelas, guru meminta murid-murid untuk menempelkannya di ketas pleno, karton manila atau papan tulis saja.
Ketika sticky note ditempel, guru dapat membaca dan meneliti semua keyakinan-keyakinan yang murid inginkan. Sejujurnya, berdasarkan pengalaman pribadi, saya menemukan tulisan murid-murid yang begitu variatif. Beda anak, beda pula keinginannya.
Mengulas dan memilah keyakinan yang krusial
Akan sangat banyak keyakinan yang terkumpul. Bayangkan saja, jika satu anak menulis dua keyakinan saja, dalam sekelas akan terdapat puluhan keyakinan yang ditulis. Maka langkah berikutnyan adalah mengulas kembali semua keyakinan-keyakinan tersebut. Kelompokkan keyaninan yang serupa/mirip menjadi satu poin saja.