Pagi-pagi sepi
Bukan hari semarak yang kemarin lagi, sejak kau memilih pergi
Dering mimpi buruk bunyi tunggal di telanga
Memaksaku menyapa hari dengan menyibak kelupuk mata
Pagi-pagi sepi
Sepi bertutur ramah menyapa kosongnya hati
Aku masih seperti dulu yang kesakitan tanpa kau ada
Mengapa aku tampak bahagia? Karena aku mampu menahan laranya
Pagi-pagi sepi
Embun pun enggan berdenting memulai hari