Pergimu mungkin hanya gaungan pesawat dan berlalu
Di ibu kota kau jumpa ramuan penawar pilu
Satu, dua, tiga detik kemudian meranamu tentangku layu
Tunas benih-benih cinta segar yang baru
Lalu bagaimana denganku atas pergimu?
Ada napas yang terus-menerus teriris rindu
Ada ingatan yang dijajah masa lalu
Ada janjimu yang terikat di arena tunggu
Bagaimana jika rinduku membiru?
Balutan lukaku lama membeku