Lihat ke Halaman Asli

Kita Harus Kembali ke Sistim Ekonomi Islam

Diperbarui: 4 Juni 2016   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Beberapa tahun yang lalu Krisis moneter melanda di mana-mana, tak terkecuali di negeri kita tercinta sendiri.. Krisis ekonomi yang terjadi dapat menimbulkan banyak kerugian, meningkatnya pengangguran, serta tindak kejahatanpun meningkat. Sistim ekonomi Kapitalis pun kiang berkembang dengan sistem bunganya diduga sebagai penyebab terjadinya krisis.

Jauh sebelumnya Allah SWT telah menjelaskan lewat Al-Qur'an telah memberikan beberapa contoh yang telah diperaktekan oleh Rasulullah SAW mengenai ekonomi islam.

"(Ingatlah) ketika Syu'aib berkata kepada mereka (penduduk Aikah): 'Mengapa kamu tidak bertaqwa?' Sesungguhnya aku adalah seorang rasul yang telah mendapatkan kepercayaan untukmu. Karena itu bertaqwalah kepada Allah dan ta'atilah aku. Aku sama sekali tidak menuntut upah darimu untuk ajakan ini, upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan Penguasa seluruh alam. Tepatilah ketika kamu menakar dan jangan sampai kamu menjadi orang-orang yang merugi. Timbanglah dengan timbangan yang tepat. Jangan kamu rugikan hak-hak orang (lain) dan janganlah berbuat jahat dan menimbulkan kerusakan di muka bumi." (Qs.26:177-183)

Apa yang telah disampaikan pada dasar pikir diatas maka timbullah pertanyaan.

Apakah sistem ekonomi Islam? Bagaimanakah konsep ekonomi Islam? Dasar-dasar apa sajakah dalam ekonomi Islam? Bagaimana perbedaan antara sistem ekonomi Islam dan sistem ekonomi lainnya? Bagaimana cara ekonomi Islam mengatasi masalah krisis ekonomi?

A. Ekonomi Islam

Sebuah Ilmu ekonomi lahir sebagai salah satu disiplin ilmiah seiring dengan berjalannya aktifitas produksi dan konsumsi.

Sedangkan Prinsip ekonomi adalah langkah yang dilakukan manusia dalam memenuhi kebutuhannya dengan pengorbanan tertentu, untuk memperoleh hasil yang maksimal.

Ada beberapa prinsip ekonomi kapitalis adalah:

- Kapitalis selalu berpikir kebebasan memiliki harta secara sendirian tidak memikirkan orang lain

- Selalu berpikir kebebasan ekonomi dan persaingan bebas dan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline