Lihat ke Halaman Asli

Halmiatihalmiati

Mahasiswa IAIH NW PANCOR

Kasus Fannie Mae

Diperbarui: 22 Mei 2019   18:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Federal National Mortgage Association (Fannie Mae, didirikan pada tahun 1938) merupakan perusahaan hipotek terbesar AS bergerak pada bidang real estate yang berstatus GSE (Government-Sponsored Enterprise) yaitu perusahaan yang disokong berbagai bantuan finansial dari pemerintah yang beperan sebagai investor parsial, namun dimiliki sepenuhnya oleh pihak swasta. Fannie Mae memberikan pinjaman subprime mortage bagi para peminjanm yang memiliki catatan peminjaman dana yang kurang terpercaya , seperti kalangan menengah kebawah yang ingin memiliki property real estate namun sulit untuk meminjam dana pada bank.

Pada September 2005, federal Amerika Serikat menemukan keganjalan akuntansi dalam perusahaan itu, sehingga menyebabkan munculnya kelebihan laba (profit) miliaran dolar selama tahun 2001 hingga juni 2004. Harga saham Fannie Mae anjlok 20% pada 6 bulan terakhir.

Atas temuan tersebut Amerika memecat KPMG pada pada Desember 2004 yang merupakan auditor yang menangani Fannie Mae selama 30 tahun. Bukan itu juga KPMG dimintai denda oleh Fannie Mae sebesar $2 miliar dengan tuduhan telah lalai dalam memainkan perannya sebagai auditor dan lalai dalam mencegah miliaran dollar dari kesalahan akuntansi.

Merasa telah melakukan tugasnya sesuai dengan prosedur, KPMG mengguat balik Fannie Mae. Gugatan tersebut berisi bahwa Fannie Mae memberi informasi yang salah. Nah, atas kasus itu Fannie Mae didenda oleh regulator Amerika Serikat $400 juta. Selain itu juga regulator Amerika Serikat juga menemukan CEO Franklin Raines, adajuga CFO Timothy Howard dan controller Leanne Spencer yang telah memanipulasi data penghasilan Fannie Mae untuk memperbanyak bonus mereka. Akibat dari perbuatan mereka tersebut, akhirnya mereka dikenai sanksi pengadilan untuk mengganti bonus yang telah mereka terima dari tahun 1998-2004 sebesar lebih dari $115 juta dan denda atas perbuatan mereka sebesar $100 juta.

Dan pada saat ini regulator Amerika Serikat dibantu oleh The Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB) telah menyelidiki pekerjaan KPMG atas audit Fannie Mae. Sejauh ini Komisi Sekuritas dan Bursa (Securities and Exchange Commission  atau disingkat SEC) selaku regulator finasial mengatakan bahwa Fannie Mae tidak mematuhi standar Amerika antara tahun 2001 sampai pertengahan tahun 2004.

Ada dua kemungkinan yang terjadi dalam kasus diatas yaitu, adanya ketidak sengajaan auditor dalam proses audit dan auditor sengaja melakukan hal tersebut.

Ketidaksengajaan akuntan dalam proses audit bisa terjadi karena pada dasarnya tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor tersebut  untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Jadi, apabila setelah melakukan semua prosedur audit ternyata auditor tidak menemukan/mendeteksi adanya kesalahan, maka auditor tidak bisa dipersalahkan.

Apabila auditor memang sengaja melakukan hal itu, misalnya dengan “bekerja sama” dengan manajemen, maka bisa dikatakan bahwa auditor telah melanggar prinsip dasar dari profesi akuntan, yaitu independensi, integritas dan objektivitas. Dimana aturan etika Akuntan publik menjelaskan bahwa dalam menjalankan tugasnya , KAP harus mempertahankan integritas dan objektivitas, harus bebas dari benturan kepentingan dan tidak boleh membiarkan salah saji material yang diketahuinya atau mengalihkan pertimbangannya kepada pihak lain . Auditor harus terus terang dan jujur serta melakukan praktek secara adil dan sebenar-benarnya dalam hubungan professional mereka . sedangkan objektivitas disini maksudnya yaitu di mana para auditor harus tidak berkompromi dalam memberikan pertimbangan profesionalnya karena adanya bias, konflik kepentingan atau karena adanya pengaruh dari orang lain yang tidak semestinya.

Sementara itu juga ada kata "wajar tanpa pengecualian"  yang menjadi pendapat akuntan publik, yang memiliki arti bahwa informasi keuangan yang telah diaudit layak untuk dipercaya tidak mengandung keraguan. Karena itu, dalam menjalankan audit, akuntan wajib mendeteksi kemungkinan kecurangan dan kekeliruan material. Kalau saja auditor bekerja dengan hati-hati niscaya manipulasi dapat terbongkar sejak dulu dan kerugian yang lebih besar bisa dicegah sejak dini.

Meskipun bangkrutnya sebuah usaha menjadi tanggung jawab banyak pihak, dalam kedudukannya sebagai auditor, tanggung jawab KPMG sangat besar.Berbeda dengan profesi lainnya, auditor bertanggung jawab memberikan  assurance services. Sementara manajeman, dibantu pengacara, penasihat keuangan, dan konsultan, menyajikan informasi keuangan, akuntan public bertugas menilai apakah informasi keuangan itu dapat dipercaya atau tidak. Laku tidaknya informasi tentang kinerja suatu perusahaan sangat bergantung pada hasil penilaian akuntan publik itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline