Lihat ke Halaman Asli

REPORTASE KEBEJATAN TAMBANG "Seri anak Pedalaman Halmahera"

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Senandung nyiur.

Bersimbah darah, pelepah sagu kami pun berwarna merah.

Asap hitam,

Kabut berkabung.

Tanah kami di jarah sang penyamun asing.

Emas, Nikel, Pasir besi di tilang Dolar.

Kami tetap terjajah.

Warga pedalaman Halmahera bersatulah.

Usir mereka yang rakus.

Bakar imperium imperalisme demi masa depan anak cucu kita.

Kita juga harus berdaulat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline