Lihat ke Halaman Asli

Pengamat Sebut SBY Bersandiwara di Kenaikan Elpiji

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DEPOK-Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat menilai sandiwara politik yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan pemerintah dalam memainkan isu kenaikan harga elpiji 12 kilogram terlihat vulgar. Cecep menilai kebijakan tersebut hanya basa-basi menjelang Pemilu 9 April mendatang. "Sudah vulgar banget lah sejak awal, sama persis seperti harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik pada 2009 diklaim turunkan tiga kali, seolah-olah partai penguasa Presiden SBY dan Partai Demokrat pura-pura tarik simpati rakyat," katanya. Sepanjang tahun 2013, kata Cecep, partai berlambang mercy itu didera banyak kasus korupsi. Tak hanya elpiji, Cecep juga melihat program pencitraan lainnya ada pada program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). "Pencitraan, saya sudah tahu sejak awal Presiden SBY bohong, kebohongan publik. Enggak mungkin banget, Pertamina itu kan BUMN yang melewati RUPS, masa enggak tahu kebijakan tersebut, ini kan sudah bohong," terang Cecep seperti dilansir okezone. Hal itu dilakukan, karena Partai Demokrat mengincar pemilih yang berpikir irasional seolah menganggap keputusan Presiden SBY tersebut pro rakyat. Terlebih, diakui Cecep, masih banyak pemilih irasional di Indonesia. "Pemilih irasional masih banyak, seberapa pengaruhnya ini pada pencitraan, ini kan juga tergantung pada perolehan suara partai, suara pemilih, tapi kalau pemilih yang rasional tidak akan terpengaruh," tegasnya. (*) - See more at: http://www.halloriau.com/read-politik-42264-2014-01-07-pengamat-sebut-sby-bersandiwara-di-kenaikan-elpiji.html DEPOK-Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat menilai sandiwara politik yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan pemerintah dalam memainkan isu kenaikan harga elpiji 12 kilogram terlihat vulgar. Cecep menilai kebijakan tersebut hanya basa-basi menjelang Pemilu 9 April mendatang. "Sudah vulgar banget lah sejak awal, sama persis seperti harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik pada 2009 diklaim turunkan tiga kali, seolah-olah partai penguasa Presiden SBY dan Partai Demokrat pura-pura tarik simpati rakyat," katanya. Sepanjang tahun 2013, kata Cecep, partai berlambang mercy itu didera banyak kasus korupsi. Tak hanya elpiji, Cecep juga melihat program pencitraan lainnya ada pada program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). "Pencitraan, saya sudah tahu sejak awal Presiden SBY bohong, kebohongan publik. Enggak mungkin banget, Pertamina itu kan BUMN yang melewati RUPS, masa enggak tahu kebijakan tersebut, ini kan sudah bohong," terang Cecep seperti dilansir okezone. Hal itu dilakukan, karena Partai Demokrat mengincar pemilih yang berpikir irasional seolah menganggap keputusan Presiden SBY tersebut pro rakyat. Terlebih, diakui Cecep, masih banyak pemilih irasional di Indonesia. "Pemilih irasional masih banyak, seberapa pengaruhnya ini pada pencitraan, ini kan juga tergantung pada perolehan suara partai, suara pemilih, tapi kalau pemilih yang rasional tidak akan terpengaruh," tegasnya. (*) - See more at: http://www.halloriau.com/read-politik-42264-2014-01-07-pengamat-sebut-sby-bersandiwara-di-kenaikan-elpiji.html#sthash.IYBomaN1.dpuf




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline