Sebagian orang mengetahui bahwa hadist itu tidak diturunkan pada masa Rasulullah SAW, tetapi pada dasarnya hadist itu sudah diturunkan pada masa Rasulullah SAW, kali ini saya akan menguatkan pernyataan bahwa hadist sudah diturunkan pada masa Rasulullah SA
Hadis, merujuk pada perkataan, perbuatan, dan persetujuan Nabi Muhammad SAW. Keberadaan hadis dalam sejarah Islam sering menjadi topik perdebatan di kalangan para ilmuwan dan umat Islam. Salah satu perdebatan utama adalah apakah hadis sudah ada pada masa Rasulullah atau baru muncul setelah beliau wafat.
Untuk faham mengenai hal ini, kita perlu melihat dua pandangan utama yang berkembang, yaitu hadis sudah ada pada masa Rasulullah dan hadis belum ada pada masa itu, dengan memperhatikan konteks sejarah, metodologi pengumpulan hadis, serta perkembangan ilmu hadis.
Pendapat pertama bahwa hadis sudah ada pada masa Rasulullah SAW. Hadis berasal dari ucapan dan tindakan Nabi yang direkam oleh para sahabat secara lisan maupun tulisan Pada masa Rasulullah, sahabat-sahabatnya telah menyaksikan langsung perilaku dan perkataan beliau. Mereka dengan antusias mencatat atau menghafal apa yang beliau sampaikan, baik itu berkaitan dengan ajaran agama, hukum, atau kehidupan sehari-hari. meskipun ada hadis-hadis yang sudah dicatat oleh sebagian sahabat pada masa itu, pengumpulan hadis dalam bentuk yang lebih terorganisir baru dimulai setelah wafatnya Nabi.
Di sisi lain, ada pendapat bahwa pada masa Rasulullah, hadis belum ada dalam bentuk tertulis atau sistematis seperti yang kita kenal sekarang. Pada masa hidup Nabi, pengajaran Islam lebih banyak disampaikan melalui lisan dan praktik langsung. Pengumpulan hadis dalam bentuk tulisan baru dimulai setelah wafatnya Nabi, ketika umat Islam merasa penting untuk mengumpulkan dan menyusun hadis agar ajaran Islam tetap terjaga dan tidak hilang.
Nabi Muhammad SAW pernah melarang penulisan hadis pada beberapa waktu tertentu untuk menghindari tercampurnya wahyu Al-Qur'an dengan hadis. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada beberapa catatan hadis, pengumpulan hadis secara resmi dan sistematis memang tidak terjadi pada masa hidup Rasulullah.
Setelah Rasulullah wafat, pengumpulan dan penyusunan hadis menjadi sangat penting. Ilmuwan hadis mulai merasa perlu untuk menuliskan dan menyusun hadis agar tidak hilang mengingat adanya kekhawatiran bahwa ajaran Islam yang asli akan hilang atau tercampur dengan pendapat pribadi jika tidak dikumpulkan.
Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa hadis pada masa Rasulullah sudah ada dalam bentuk lisan, baik itu berupa perkataan, tindakan, maupun persetujuan beliau yang direkam oleh para sahabat. Namun, pengumpulan hadis secara sistematis dan tertulis baru dimulai setelah beliau wafat, di mana para ulama dan ilmuwan hadis berusaha mengumpulkan, memverifikasi, dan menyusun hadis dengan cara yang terorganisir untuk menjaga keotentikannya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa hadis sudah ada pada masa Rasulullah, tetapi pengumpulan dan penyusunan hadis dalam bentuk kitab yang kita kenal sekarang baru terjadi setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H