Lihat ke Halaman Asli

Rantau Dan Doa Yang Tak Pernah Pudar

Diperbarui: 26 Desember 2024   20:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Karya Emia Teta Br Bukit

Rantau dan doa yang tak pernah pudar

Di perantauan ini mimpi ku tercipta
Meninggalkan kampung halaman tercinta
Hanya bermodalkan tekad yang membara
Aku berharap tercapai cita-cita ku

Di tempat yang asing ini aku berdiri sendiri
Jauh dari keluarga yang terpisah oleh rindu
Aku tetap melangkah walau rindu menyesakkan jiwa
Serta bayang-bayang rumah tak pernah hilang dari pandanganku

Menjadi anak rantau tak semudah kata-kata
Ada air mata dan harapan yang tersusun rapi
Jalanku masih panjang dan penuh derita
Tapi putus asa hanya akan menghancurkan mimpiku

Di setiap derap kaki ku, ada langkah yang terasa berat
Ingin pulang ke rumah yang ku sebut kampus halaman itu
Namun aku akan tetap berada disini
Demi masa depan dan harapan yang akan menanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline