Lihat ke Halaman Asli

Kembali ke Titik

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat itu, dihari - hari yang telah kujalani.
kutemukan sebuah petisi tentang kehidupanku,

Ketika aku melihat wajah seorang ibu yang melahirkan aku
aku mengenal KASIH

Ketika aku melihat wajah seorang ayah yang mendewasakan pikiranku
aku mengenal CINTA

Ketika aku melihat keajaiban lahir sebagai adikku
aku mengenal KECERIAAN dan SAYANG

Dan hidup begitu lengkap kurasakan.

Lalu,
Waktu berjalan memahat semua bentuk kehidupanku

Dan Tuhan mengenalkan aku tentang TANGISAN,
tentang sebuah KETETAPAN yang tak bisa kutawar - tawar

aku menyaksikan dgn jiwa remuk, Jasad seorang ayah terkubur selamanya.
aku menyaksikan dgn jiwa kembali diremukan, saat Jasad kekasih terkubur selamanya . . .

Dan aku,
digelisahkan oleh kepedihan di sepanjang waktuku.

Tapi, waktu terus berjalan,
Aku berpacu memutar otak dan membangun kemegahan
hingga Tuhan hilang dari ingatan...

Lalu,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline