Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2024 yang diperingati pada tanggal 25 November 2024, dengan mengangkat tema "Guru Hebat, Indonesia Kuat." Dari tema yang telah diangkat ini perlu kita pahami makna apa yang terkandung dari satu kalimat tersebut. menurut penulis ada empat kata yang saling terkait dalam satu kalimat tersebut sehingga mempunyai makna yang sempurna sebagaimana harapan dari peringatan Hari Guru Nasional tahun ini. Dalam tema tersebut guru seakan menjadi jaminan untuk bisa mengantarkan bangsa dan negara ini menjadi kuat. Yang menjadi pertanyaan adalah guru yang bagaimana, seperti apa yang bisa mengantarkan bangsa dan negara ini menjadi kuat? Tentu jawabannya ada pada tema tersebut yaitu "Guru Hebat".
Guru hebat akan melahirkan generasi-generasi yang tangguh, beradab dan bertanggungjawab. Negara ini untuk menjadi kuat membutuhkan generasi-generasi yang tangguh dalam segala bidang, mempunyai tata krama, sopan santun, beretika dan memahami peran, kewajiban, konsekuensi, serta berintegritas. Generasi-generasi yang mempunyai karakter seperti itulah yang dapat membawa Indonesia ini menjadi negara kuat dan bersaing di dunia.
Namun pertanyaan selanjutnya adalah "guru hebat" yang bisa melahirkan generasi-genarasi yang berkarakter seperti tersebut guru seperti apa? Makna hebat itu bisa terukur dengan angka bisa juga tidak, jika makna hebat diukur dengan angka maka guru hebat itu adalah guru yang bernilai angka maksimal yaitu 100 jika rentang nilainya 0-100, atau minimal 90 ke atas. Namun makna hebat bisa juga tidak terukur dengan angka, tapi bisa diukur dengan seberapa jauh akibat atau dampak yang ditimbulkan sehingga memperoleh status hebat. Berdasarkan makna hebat yang terakhir tersebut menurut hemat penulis, guru hebat itu bisa bermakna guru yang kehadirannya dirindukan muridnya sebagai inspirator, fasilitator, motivator dan teladan bagi murid-muridnya.
Guru yang kehadirannya dirindukan murid tentu apabila mempunyai sikap dan sifat yang dikenang murid-muridnya. Banyak hal yang menjadi ciri seorang guru bisa dirindukan muridnya, seperti guru yang selain menguasai materi pelajaran juga mampu mengajar yang inovatif dan inspiratif. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah guru yang disiplin dan bertanggungjawab dalam segala hal, sehingga menjadi teladan bagi murid-muridnya. Seorang guru tidak perlu minta dihormati dan dihargai oleh murid-muridnya, tetapi cukuplah guru menunjukkan sikap disiplin dan bertanggungjawab atas segala apa yang dikatakan dan diperbuatnya sehingga murid akan menghormati dan menghargai seorang guru dari hati yang paling dalam.
Dalam peringatan Hari Guru Nasional inipun seorang guru akan mendapatkan banayak ucapan terima kasih dari lubuk hati yang paling dalam atas apa yang telah mereka terima, walaupun tidak harus berwujud hadiah yang beraneka macam seperti yang biasa dipertontonkan ketika hari guru. Sungguh guru yang hebat adalah guru yang kehadirannya dirindukan murid-muridnya setiap saat, sehingga sekolah menjadi rumah kedua, kelas menjadi kamar belajar kedua dan guru menjadi orang tua kedua bagi mereka di sekolah.
Bagaiamana mungkin seorang guru dirindukan kehadirannya oleh murid-muridnya, jika guru tidak mampu menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, interaktif dan menarik bagi murid-muridnya. Bagaima mungkin seorang guru dihormati dan dihargai dari hati yang paling dalam oleh murid-muridnya jika seorang guru belum bisa menempatkan diri sebagai figur yang disiplin dan bertanggungjawab sehingga menjadi teladan bagi murid-muridnya. Bagaimana mungkin seorang guru akan mendidik murid-muridnya dengan sepenuh hati jika guru selalu memikirkan kompensasi atas apa yang dilakukan sehingga lunturlah julukan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Bagaimana mungkin kehadiran guru akan dirindukan oleh murid-muridnya jika semua atau salah satu dari karakter di atas masih ada pada seorang guru.
Dalam setiap kurikulum pendidikan walaupun secara inplisit Pendidikan karakter selalu menjadi acuan utama dalam target terwujudnya generasi-generasi hebat, apalagi pada kurikulum Merdeka. Dengan peringatan Hari Guru Nasional ini mengingatkan kita kepada hasil pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang Pendidikan "Ing Ngarso Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Dari semboyan yang diciptakan Bapak Pendidikan tersebut dipahami bahwa seorang guru harus mampu menjadi teladan yang baik, mampu memberikan motivasi dan semangat di tengah-tengah muridnya dan senantiasa menuntun murid-muridnya untuk menjadi generasi-generasi yang mampu menjadi penguat bangsa dan negara ini. Melalui peringatan Hari Guru Nasional ini marilah kita jadikan pemikiran Ki Hadjar Dewantara sebagai landasan untuk menjadi guru hebat, Indonesia kuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H