Lihat ke Halaman Asli

Perpustakaan Kota Surabaya Balai Pemuda

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

image

Hari minggu lalu saya ada janji dengan beberapa teman. Seorang teman mengusulkan untuk ketemu di perpustakaan kota Surabaya Balai Pemuda saja. Terdengar baru di telinga saya. Terakhir saya ke kompleks Balai Pemuda, gedung bekas bioskop Mitra itu baru rampung dibangun. Selentingan saya memang sempat mendengar kabar bahwa lokasi itu akan dibuat perpustakaan, tapi saya kurang yakin, tempat seseram (menurut saya Mitra itu banyak hantunya) itu akan dijadikan perpustakaan model apa? yang senyap? dengan buku buku berdebu dan kursi yang dingin karena jarang diduduki?

Ternyata saya salah. Beginilah penampakan gedung itu hari ini. Untuk orang semisal saya, tempat ini serupa sebuah air terjun yang tinggi dan dingin, terletak jauh dari kerumunan manusia, sangat tenang dan menyenangkan (lebai sikit). Saya senang sekali di Surabaya ada tempat seperti ini, lebih lebih lokasinya di tengah kota, tidak terlalu jauh dari rumah saya. Mari kita lihat… . [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Ini foto saya dan teman teman di dalam perpus, di depan pintu masuk"]

image

[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Masih di depan pintu masuk, dipajang beberapa foto kegiatan di Taman Baca Masyarakat (TBM)"]

image

[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Ada deretan sofa yang nyaman di sana, di samping rak rak tinggi berisi berbagai majalah dan tabloid."]

image

[/caption]

image

Perpustakaan baru ini nyaman sekali. Ada pendingin ruangan, pencahayaannya juga gimana gitu (terang tapi sendu, hehehe). Lantaran baru juga semua perabotannya bagus dan tertata rapi. Ada tiga set komputer untuk anak anak, berbagai buku cerita dan mainan edukatif di sana.

image

image

image

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Ada meja untuk anak anak membaca tapi kami yang pakai, hehehe "]

image

[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Beginilah penampakan rak rak buku dan meja di sana. Tersedia beberapa komputer dan sambungan internet. Gratis. Tapi sayang anak anak di sana cuma membuka Facebook dan game online."]

image

[/caption]

image

Jumlah buku yang tersedia tidak bisa dikatakan banyak, tapi menurut saya oke sekali. Berbagai jenis buku ada disana. Ada buku sekolah, pengetahuan umum, filsafat, musik, sampai komik dan karya terjemahan.

image

Perpustakaan ini (katanya) buka setiap hari sampai pukul 9 malam (kecuali hari libur nasional). Untuk yang memiliki KTP Surabaya, silakan mendaftar dengan menggunakan fotokopi KTP. Untuk yang berKTP luar Surabaya harus deposit Rp 100.000. Kita akan diminta mengisi formulir pendaftaran dan difoto di tempat. Kartu anggota bisa langsung jadi di tempat. Hari itu saya kurang beruntung. Saya sudah mendaftar dan menyerahkan fotokopi KTP (ternyata menyimpan fotokopi KTP di dalam dompet itu sangat bermanfaat). Saya juga sudah difoto. Mbak petugas perpusnya terlihat mencetak kartu anggota dengan kertas foto. Di sana saya juga melihat mesin laminating. Tapi sepertinya dia kurang paham atau belum terbiasa dengan pekerjaan membuat kartu anggota perpustakaan. Alhasil saya diminta kembali kemudian hari untuk mengambil kartu tersebut. Hmmm, barangkali mbak ini orang baru dan tempat ini juga baru sehingga ketidak-capable-annya itu semata karena belum terbiasa, bukan faktor kemalasan dan kedunguan seperti yang selama ini dimiliki oleh pegawai pemerintahan.

image

Untuk meminjam buku, kita tidak dikenakan biaya (kebacut nek mbayar). Untuk ketelambatan dikenakan denda Rp 500/buku/hari (wajar). Selain itu kita bisa meminjam perpustakaan ini untuk acara acara yang berhubungan dengan perbukuan. Selebihnya tentang perpustakaan ini tidak jauh berbeda dengan perpustakaan lainnya. Bagi saya, kehadiran fasilitas publik seperti ini sangat bermanfaat. Saya senang sekali bila akhir pekan saya bisa mengunjungi tempat ini dengan kedua adik saya. Saya senang melihat anak anak bermain dan membaca. Semoga pemerintah membangun banyak fasilitas publik yang mencerdaskan seperti ini, seperti juga taman kota dan gedung kebudayaan. Semoga pemerintah tidak membiarkan mall mall terus dibangun
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline