Lihat ke Halaman Asli

Istana Sang Prabu

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1420689494844660385

Giri Kedaton Yang Terlupakan

Kutapakkan kaki menuju bukit dengan ketinggian 200 mdpl di Kabupaten Gresik. Kudapatkan sisa-sisa
peninggalan pusat kerajaan Giri yang terkenal dengan sebutan Giri Kedaton yaitu tempat dimana Sunan Giri memimpin pemerintahan dengan gelar Prabu Satmata serta pemimpin umat Islam dengan gelar Tetunggul Khalifatul Mukminin. Aku diam sejenak Kemudian ku buka buku tebal yang berjudul "Babat Gresik" didalam buku itu dijelaskan bahwa Raden Paku mendirikan "Kedaton Tundo Pitu" (Istana Bertingkat Tujuh) di sebuah bukit di daerah Giri. Aku yakin tidak salah pasti ini tempatnya.

Tempat yang sungguh sangat luar biasa yang bisa membawaku menerawang anganku menembus masa lalu, seakan-akan aku melihat kedaton ini masih utuh bertingkat tujuh dan terdapat banyak prajurit yang berlalu lalang di sekitar giri kedaton. Disitu banyak orang berdiskusi masalah agama, politik, ekonomi dan pemerintahan. Terdengan suara siulan burung sehingga membuyarkan anganku.. Sungguh tempat yang sangat sempurna aku tau kenapa tempat ini dipilih sebagai istana sang prabu, karena disamping indah di tempat yang tinggi ini beliau juga bisa melihat seluruh aktifitas di sekitarnya.

Aku lanjutkan berkeliling situs kalau saya amati secara arsitektur bangunan ini bentuknya berundak yang menghadap ke arah timur. Secara konseptual bangunan ini mengadaptasi bangunan punden berundak masa pra sejarah dan bangunan candi mirip pada masa itu.

Antara teras yang satu dengan teras lainnya ditandai dengan struktur dinding teras yang bentuknya seperti kaki dan tubuh candi.

Sisi Utara dan timur terdapat sebuah kolam Air untuk wudlu serta sisi lereng barat terdapat Makam Raden Supeno Lereng sebelah barat adalah cangkur Makam Raden Supeno Putra Sunan Giri sedangkan sisi lereng timur terdapat makam seorang empu yang konon telah membuatkan sunan giri sebuah keris yang sampai saat ini terkenal dengan nama keris Kalamunyeng.

Aku berkata dalam hati sayang sekali situs ini sepi pengunjung apakah karena kurangnya promosi terhadap situs ini sehingga para peziarah yang berbondong-bondong berziarah ke makam sunan giri enggan untuk menyempatkan diri mengunjungi istana sang prabu.

Aku menerawang lebih jauh lagi dalam anganku ingin sekali aku mempromosikan situs ini agar semua orang bisa mengenang kemasyuran sang prabu namun apalah daya hanya sebatas ini kemapuan saya. Lewat tulisan ini saya harap ada pembaca yang tertarik untuk berkunjung dan ikut mempromosikan situs giri kedaton ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline