Internet, duna maya atau lebih dikenal dengan cyber (siber) adalah fenomena baru yang punya kekuatan besar untuk mengubah dan membuat banyak hal. Siber adalah point penting dalam revolusi digital yang kita hadapi sekarang.
Siber punya kekuatan untuk menumbuhkan, membesarkan bahkan menghilangkan bahkan mengerdilkan sesuatu secara simultan. Hal ini karena sifat penetrasi siber yang sangat cepat. Penggalangan kekuatan ini punya dampak yang kuat dan besar bagi masyarakat.
Saat ini kita menghadapi kekuatan terorisme yang mengancam negara dan masyarakat Indonesia. Terorisme di negara manapun sangat ditentang karena teror hakekatnya akan selalu menimbulkan ketakutan bagi masyarakat. Akibatnya, bisa terjadi ketidakstabilan di satu negara dan bisa saja menimbulkan hiruk pikuk sosial dan politik, dan juga ekonomi.
Terorisme di suatu negara berawal dari hal-hal yang bersifat radikal. Satu pihak dalam masyarakat menjadi radikal jika pihak tersebut teguh memegang apa yang diyakininya benar, meski mungkin keyakinan itu keliru. Biasanya radikalisme (dalam konteks keyakinan / agama) ditimbulkan dari sifat dan sikap intoleran. Intoleran ini bisa timbul karena kesalahan dalam mempresepsikan agama dalam konteks sosial kemasyarakatan yang membutuhkan pemahaman pluralis dll.
Konteks sosial kemasyarakatan ini membutuhkan pengertian dan rasa empati yang dalam untuk menghadapi pluralism. Indonesia adalah negara dengan keragaman yang tinggi atau bisa dikatakan sebagai negara yang plural. Karena kondisi masyarakat plural itu maka kita harus menumbuhkan empatif dan solidaritas satu pihak ke pihak lain.
Jika empati dan solidaritas tidak bisa ditumbuhkan di negara pluralis, maka bisa dipastikan akan terjadi pertentangan antara satu pihak kepada pihak lain. Bisa jadi yang mayoritas merasa lebih punya kekuasaan dibanding yang minoritas , atau sebaliknya minoritas atas mayoritas asal beberapa kondisi yang memungkinkan. Radikalisme dan intolerasi bahkan terorisme bisa tumbuh dalam kondisi seperti ini.
Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme bisa diperparah dengan siber atau internet. Sebaliknya sikap empatif dan solidaritas juga bisa ditularkan dengan cepat dengan siber atau internet.
Karena itu, jadikanlah ramadan sebagai momentum untuk menularkan sikap empatif dan solidaritas untuk sesama kita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H