Lihat ke Halaman Asli

Halim Fauzan

FISIPOL Ilmu Administrasi Publik

Prostitusi Online, Sisi Gelap Media Sosial

Diperbarui: 14 Desember 2019   18:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto pribadi

Perkembangan internet yang luar biasa tidak hanya sebatas sebagai penyedia akses terhadap informasi, tapi juga berkembang dalam bidang komunikasi. Jejaring sosial maupun chating dengan aplikasi tertentu merupakan perkembangan komunikasi di dunia maya.

Sebut saja, camfrog dan yahoo! Messenger yang memiliki keunggulan chatting disertai dengan kamera yang memungkinkan penggunanya dapat melihat video gerak-gerik pengguna lain. 

Komunikasi di dunia maya dapat juga dilakuka dengan menggunakan berbagai aplikasi, salah satunya dengan aplikasi media sosial yang sedang booming saat ini yaitu michat yang dapat melahirkan sebuah polemik prostitusi online. 

Terdapat pula masyarakat yang pro dan kontra. Menurut masyarakat yang kontra prostitusi merupakan penyakit masyarakat yang bertentangan dengan nilai-nilai umum. Lokalisasi mempunyai dampak buruk bagi perkembangan psikologis, yaitu merusak moralitas dan akhlak masyarakat karena merupakan patologi sosial. 

Keberadaan prostitusi seringkali ditentang oleh masyarakat terutama bagi yang kontra. Kita dapat melihat dalam media massa baik cetak maupun elektronik yang menentang keberadaan prostitusi. Mulai dari penggusuran hingga berujung pembakaran adalah bukti bahwa prostitusi kerap mendapatkan penolakan dari masyarakat atau kelompok tertentu. 

Namun bagi masyarakat yang pro prostitusi menghadirkan dampak ekonomi yang luar biasa. Dengan adanya lokali sasi dengan peran para pekerja seks komersial memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar. 

Setiap tempat lokalisasi biasanya akan menarik yang lainnya untuk melakukan usaha-usaha ekonomis, seperti pedagang kaki lima, penjual keliling, dan kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya, seperti makelar seks. 

Di sisi lain keberadaan prostitusi adalah bentuk penyimpangan yang melanggar nilai hidup masyarakat. Hal ini menggambarkan dua sisi yang berlawanan antara orang-orang yang pro dengan yang kontra terhadap prostitusi. 

Pertentangan antara prostitusi dengan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat membuat sebagian para pekerjanya harus mempertaruhkan diri untuk mendapatkan pandangan bahkan perlakuan yang tidak diharapkan dari masyarakat. 

Pro dan kontra prostitusi dapat kita lihat dari syair yang dijadikan sebuah lagu dari penyanyi legendaris tanah air Titiek Puspa yang berjudul Kupu-Kupu Malam. 

Syair ini menggambarkan bahwa prostitusi berdiri di antara dua sisi yang tidak lain menolak dan mendukung. Fakta inilah yang mendorong sebagian dari mereka menjalankan sebuah praktik prostitusi yang rahasia atau terselubung dengan kata lain prostitusi dilakukan tanpa diketahui khalayak umum. Prostitusi berjalan hanya sepengetahuan pekerja dan pelanggan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline