Lihat ke Halaman Asli

"Suddenly I Know What Happen with the World" Membaca Sejarah Feminisme

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1425763782478198295

Saya tahu saya lebay, atau sedikit besar diri, tapi saya tidak melebihkan ketika saya bilang "Suddenly i know what happen with the world" setelah membaca sejarah dan sepak terjang idelologi feminisme.

Ideologi feminisme yang berawal dari "sakit hati" para wanita barat atas perlakukan tidak adil yang mereka terima di jaman dahulu. Saya berempati terhadap mereka, sungguh sungguh.

Mencoba membayangkan keadaan wanita saat itu dianggap menjadi penyebab segala dosa “Perempuan lebih dulu berdosa, karena perempuanlah yang terbujuk oleh ular untuk makan buah terlarang” (Kitab Kejadian [3]:1-6).

Wanita yang dianggap nenek sihir - Raja James I, dari Kerajaan Inggris memvonis banyak wanita sebagai nenek sihir. Mereka dibunuh dengan cara dibakar. Perempuan diyakni membawa bibit keburukan yang diwarisi oleh Eva (Hawa). Korban Inquisisi pada saat Gereja mendominasi raja-raja Eropa kebanyakan dari perempuan.-

Pada abad pertengahan, perempuan eropa tidak memiliki hak kekayaan, hak belajar dan turut serta dalam partisipasi politik. Bahkan di Jerman suami boleh menjual istrinya. Wanita benar-benar dinista bagaikan barang. Seorang ibu dilarang mendidik anaknya, kecuali ada izin dari suami.

MENGGERAKKAN WANITA BARAT di awal abad 17 untuk melakukan pembebasan diri.

Sebagian menjadi begitu ekstrim, pembebasan yang kebablasan, yang mengusung ide membebaskan wanita dari laki-laki, sebebas-bebasnya. Mengotak-atik ayat suci yang katanya agar lebih memihak wanita. Lalu secara terstruktur menyebarkan ide melalui pendidikan dan hiburan, memaksa lembaga pemerintahan membuat undang-undang yang mendukung pemikiran mereka. Melalui undang-undang kesetaraan gender, perceraian, kesetaraan gaji dll.

PEMIKIRAN FEMINISME YANG BERTENTANGAN DENGAN FITRAH MANUSIA dan AGAMA ISLAM.

Pemikiran ekstrim penggiat feminisme menentang fitah manusia sebagai makhluk yang diciptakan Allah berpasangan dan membutuhkan laki-laki.

Ide Feminisme dimana wanita harus bebas dari laki-laki, sebebas-bebasnya. Membawa penggiat feminisme memiliki pemikiran bahwa kepuasan biologis tidak harus dari laki-laki tapi dari sesama perempuan (lesbianisme), mencemooh institusi pernikahan, dan tidak mau menyusui. Bahkan mantan capres AS, Pet Robertson, memprovokasi wanita agar meninggalkan suami, membunuh anak-anaknya, dan menjadi lesbian.

Akibatnya dunia mengalami KRISI DEMOGRAFI.

Data statistik PBB memperkirakan pada tahun 2030 daratan Eropa akan kehilangan 41 juta penduduk. Ini diakibatkan enggannya wanita Barat melahirkan dan mengugurkan kandungan. Jerman diprediksi pada tahun 2060 akan didominasi oleh penduduk generasi tua jompo. Para wanitanya enggan hamil karena dianggap kehamilan menjadi penghalang aktifitas karir. Mereka juga banyak yang tidak menikah resmi. Hubungan biologis dilakukan tanpa ikatan pernikahan. Sebab mereka telah memiliki cara pandang yang negatif tentang pernikahan yang dianggap mengekang perempuan.

Wanita barat merasa sakit hati terhadap para laki-laki yang memperlakukan buruk, TETAPI IDE ideologi feminisme bergulir bergerak terus meluas dan diadopsi oleh orang-orang di dunia. Secara sadar maupun tidak sadar masuk kedalam otak para wanita. Baik perorangan hingga lembaga pendidikan, keagamaan, perdagangan, pemerintahan.

Tidak berlebihan kalau saya lalu bilang, tiba-tiba saya tahu apa yang terjadi dengan dunia. Berawal dari ide feminisme, mungkin itu yang menyebabkan banyak perceraian terjadi diseantero dunia. Perceraian yang digagasi wanita-wanita yang sudah merasa perkasa dan tidak membutuhkan suami.

Mungkin, mungkin berawal dari ide feminisme, sebagian wanita memutuskan lembaga pernikahan terlalu merugikan sehingga memilih hidup sendiri.

Dan ide-ide feminisme lain yang tak sengaja menyusup kedalam benak para wanita.

ISLAM MEMULIAKAN WANITA TANPA HARUS MENGHILANGKAN JATI DIRINYA SEBAGAI WANITA

Islam datang jauh-jauh sebelum ideologi feminisme berkembang. Islam membebaskan pemeluk awalnya, suku Quraish yang suka menghinakan wanita, dari pemikiran dan perilaku buruk terhadap wanita.

Islam meninggikan kedudukan wanita, memuliakan mereka yang berinteraksi dengan anak wanita, membela harkat dan martabat wanita.

Semenjak awal Islam membuat wanita dan laki-laki setara dalam hal kemampuan dan kedudukan. Rasul Allah berkata "Sesungguhnya wanita pendamping atau belahan jiwa lelaki." At-Tirmidzi.

Islam memuliakan wanita tanpa harus menghilangkan jati dirinya sebagai seorang wanita. Memuliakan wanita tanpa harus menghina laki-laki, tanpa harus meninggalkan lembaga pernikahan dll.

SOLUSI

Kembalikan kepada Islam. Membersihkan pemikiran muslimah yang sudah bercampur pemikiran feminisme. Sudah banyak konsultan pernikahan baik perorangan maupun kelompok. Kelompok peduli keluarga seperti AILA (Aliansi Cinta Keluarga) yang memiliki visi menjaga keluarga.

Yang paling berperan besar dalam memberantas gulma pemikiran feminisme adalah negara. Negara dengan asas liberalisme tidak mampu menghapus pemikiran feminisme, karena landasan negara liberalisme adalah membebaskan pemikiran apapun bebas, termasuk feminisme.

Negara dengan sistem pemerintahan Islam, yang bisa menjaga pemikiran rakyatnya dari pemikiran merusak.

Gerakan feminisme kini semakin meredup. Wanita barat sadar akan keburukan pemikiran feminisme. Sadar akan fitrahnya untuk dilindungi pria didalam rumah, fitrahnya untuk melahirkan dll. Akan tetapi ekstrak pemikiran feminisme masih banyak, menyusup atau disusupkan oleh aktivis nya dalam hiburan, lembaga pendidikan, lembaga pemerintahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline