Lihat ke Halaman Asli

Mental Baja Anggota Polri: Meningkatkan Self Efficacy untuk Tepis Stres dan Raih Hidup Seimbang

Diperbarui: 13 November 2024   11:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Palembang. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Ryan Zulqudsie

Mental Baja Anggota Polri:

Meningkatkan Self-Efficacy untuk Tepis Stres dan Raih Hidup Seimbang

 

By : Halimatus syakdiah

 

Queiros et al (2020) menemukan bahwa pada kondisi stres anggota polisi menggunakan kata-kata atau perilaku kasar pada saat berinteraksi dengan masyarakat.

Penelitian dari Queiros et al (2020) menyimpulkan bahwa 85% anggota polisi menunjukkan tingkat stress operasional yang tinggi, 28% mengalami tingkat kesulitan yang tinggi, dan 55% berisiko mengalami gangguan psikologis.

Edward, Eaton-Stull, dan Kuen (2021) mengemukakan bahwa konflik polisi-masyarakat meluas dan dapat meningkatkan tingkat stres anggota polisi.

Stres kerja salah satunya juga dipengaruhi oleh self-efficacy (Siddiqui, 2018; Vaezi & Fallah, 2018; Galindo-Dominguez & Bezanilla, 2021). Menurut Bandura (1997), self-efficacy mengacu pada taraf kesulitan tugas yang diyakini individu akan mampu mengatasinya. Tingkat self-efficacy seseorang berbeda satu sama lain. Tingkatan kesulitan dari sebuah tugas, apakah sulit atau mudah akan menentukan self-efficacy.

Hasil beberapa penelitian menyebutkan bahwa self-efficacy yang tinggi akan berdampak kepada berkurangnya stres kerja, sehingga dapat dikatakan bahwa self-efficacy berpengaruh negatif terhadap stres kerja.

Faktor lainnya yang mempengaruhi stres kerja adalah work-life balance (Esguerra, 2020; Atheya & Arora, 2017; Saeed et al, 2018; Raja & Ganesan, 2020; Angelina & Ardiyanti, 2020). Orang yang menjalani work-life balance lebih baik cenderung memiliki stres kerja yang lebih rendah. Sehingga berdasarkan beberapa penelitian terdahulu tersebut menyebutkan bahwa work-life balance berpengaruh negatif terhadap stress kerja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline