Lihat ke Halaman Asli

Menjembatani Perbedaan Budaya: Memperkuat Kompetensi Kebhinnekaan dalam Bimbingan dan Konseling

Diperbarui: 14 April 2023   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Malang-- pelaksanaan diklat wawasan kebhinnekaan global yang di selenggarakan Universitas Negeri Malang terlaksana pada tanggal 10 April 2023 di gedung A21 pascasarjana UM. Narasumber merupakan dosen Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Malang, yang kebetulan juga menjadi direktur program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Malang. Narasumber perkuliahan yakni Dra. Ella Faridati Zen, M.Pd. dan Dr. Diniy Hidayatur Rahman, M.Pd.. Beliau memberikan pelatihan berkaitan dengan Wawasan kebangsaan dalam rangka menjembatani perbedaan budaya dan memperkuat kompetensi kebhinnekaan dalam ranah bimbingan dan konseling. Narasumber memberikan pelatihan untuk 24 mahasiswa selama 390 menit yang tujuannya adalah meningkatkan upaya aktif calon guru dalam program studi Pascasarjana Pendidikan Profesi Guru Universitas Negeri Malang gelombang dua ini untuk membangkitkan dan menciptakan sekolah yang damai dan harmoni bersama toleransi.

Materi yang diberikan adalah untuk menyukseskan Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang ada di sekolah khususnya bidang pendidikan dengan melatih calon konselor ataupun calon guru untuk mengembangkan dan memajukan bidang layanan bimbingan dan konseling sebagai ilmu dan profesi yang mengenal, menghargai, dan merayakan keragaman. "Kompetensi kebhinnekaan konselor memberikan 5 (lima) hal penekanan. Pertama dunia yang berwarna yang digambarkan adanya proses keberagaman. Kedua berkaitan dengan kenyataan Indonesia beragam perlu adanya usaha untuk mengharmonikan. Ketiga dengan adanya keberagaman memunculkan toleransi yang dimulai dari diri sebagai individu. Keempat berikatan sekolah yang merupakan titik pertama dalam keberagaman sehingga perlu menciptakan keharmonian, terakhir ketika harmoni sudah diupayakan akan menciptakan kedamaian dilingkungan sekolah atau masyarakat", ungkap pemateri.

Peserta diajak untuk mengenal Indonesia yang harmoni dengan mengakomodasi kemampuan sebagai konselor untuk mencapai kesatuan dalam keragaman akan menjadi keindahan. Konsep kebhinekaan global yang dipaparkan terdiri dari satu kita satu kesatuan yang berbeda dua raga manusia ragam bangsa ragam bahasa yang ketiga keragaman tingkat kecerdasan yang ke empat tantangan keberagaman dalam kancah global yang kelima yakni sukses pada abad ke-21.

Perwakilan peserta dari kelas offering 2, yang diwakili ketuanya Wildan, S.Pd. memberikan keterangan bahwa seluruh peserta, sangat antusias dalam mengikuti kegiatan wawasan kebinekaan global. "Kami diundang untuk pelatihan peningkatan praksis layanan bimbingan dan konseling dalam rangka memperkuat kompetensi kebhinnekaan untuk menjembatani perbedaan yang diselenggarakan Universitas Negeri Malang, menjadi upaya untuk meningkatkan kompetensi konselor dan guru BK. Hal ini kami sambut dengan gembira sekaligus kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Malang.", ungkap ketua kelas BK offering 2.

Testimoni dari Ketua Kelas BK offering 2, Wildan, S.Pd. menerangkan bahwa penyelenggaraan WKG dalam Program Profesi Guru Prajabatan berkontribusi besar untuk menciptakan para guru BK yang memerdekakan siswa. Menurutnya sudah pembelajaran baru ini akan dapat menjadi tuntutan untuk menjadi konselor sekolah yang baik. "Memberikan apresiasi yang sangat luar biasa untuk Universitas Negeri Malang, kami diberi kesempatan untuk diskusi panjang lebar, yang utamanya memang berkaitan dengan kebhinnekaan global" ungkap Pak Wildan. Harapan untuk Universitas Negeri Malang selaku penyelenggara pendidikan peduli terhadap anak bangsa akan selaku dimulai dari menata dan meningkatkan kompetensi dan profesionalitas tenaga pendidik. Harapan selanjutnya akan menjadi mitra yang bersama-sama membangun kader bangsa yang bhinneka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline