Lihat ke Halaman Asli

Halimah

Mahasiswa

Pelangi di Ujung Senja

Diperbarui: 13 November 2024   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pelangi di Ujung Senja

Di ujung senja, langit merona, Merah jingga melukis kisah lama, Tiap detik yang terlewat, seakan terdiam, Menyimpan cerita yang tak terucapkan.

Awan-awan menari, menutupi segala lara, Namun, ada satu yang tetap bersinar, Di balik kelabu, secercah warna, Pelangi lahir dari langit yang terluka.

Tujuh warna, mengalir penuh makna, Menyatukan yang terpisah, menembus batas dunia, Setiap garisnya adalah janji, Bahwa setelah hujan, ada harapan yang menanti.

Pelangi di ujung senja, Mengingatkan pada hati yang terlupa, Bahwa setelah gelap datang cahaya, Dan setelah air mata, ada tawa.

Kini senja mulai menghilang, Pelangi pun perlahan menghilang, Namun, tetap ada jejak yang tertinggal, Dalam tiap warna yang ada dalam ingatan.

Tiba-tiba, aku mengerti, Bahwa hidup tak selalu sempurna, Tapi setelah kesedihan, Ada keindahan yang menunggu, di ujung senja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline