Lihat ke Halaman Asli

Halimatus Sadiyah

mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Dapat Cuan ala Mahasiswa Pendidikan

Diperbarui: 17 Mei 2022   22:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Wah wah wah siapa nih yang ga kegirangan kalau denger kata cuan, uang, duit, fulus atau sebangsa mereka? Siapapun pasti suka, ya kan? Manusia mah pasti pinter banget nih cara ngabisin uang meskipun cara dapetinnya sesusah mencari jarum dalam tumpukan jerami. Dalam tulisan kali ini aku akan membahas bagaimana caranya mendapatkan uang ala mahasiswa pendidikan yang pastinya juga mendukung output masa belajar selama perkuliahan. Check it out !

Mahasiswa dengan segala ragam aktifitas dan kebutuhan dalam kesehariannya, tentunya memerlukan biaya yang tak bisa dibilang sedikit. Bahkan mie instan pun sudah tidak asing lagi bagi mayoritas mahasiswa di akhir bulan. Ntah kebutuhan yang banyak atau keinginan tak penting yang selalu terealisasi, yang pasti ada kalanya seorang mahasiswa merasa kekurangan uang jajan. 

Kita awali dengan subjek pembahasan kali ini yaitu mahasiswa pendidikan. Yang dimaksud dengan mahasiswa pendidikan disini yaitu mahasiwa program studi pendidikan, ntah itu pendidikan matematika, pendidikan IPA, pendidikan kimia, pendidikan fisika, pendidikan bahasa arab, dan lain sebagainya. Sudah umum pastinya, bahwa mayoritas output dari program studi berbau pendidikan ini yakni menjadi pendidik atau guru atau dosen dan sesamanya. Tentunya untuk outfit yang maksimal berbekal teori saja tidak cukup, perlu adanya praktik di lapangan langsung. Walaupun akan ada mata kuliah dan waktu untuk praktik itu sendiri di semester tertentu, tetapi apa salahnya menambah pengalaman diluar jadwal perkuliahan praktik tersebut.

 Namun, topik terkhusus dalam pembahasan kali ini adalah mendapat cuan, dan dapat menyokong output belajar selama perkuliahan bagi mahasiswa pendidikan, tak lain tak bukan adalah yang pertama menjadi tentor les privat. Cara ini paling lumrah dilakukan oleh mayoritas kalangan mahasiswa. Berbagai instansi telah banyak yang dapat mewadahi hal tersebut, seperti aioprivat, gosmart, ahe,dan masih banyak lagi yang belum aku ketahui. Intinya, jika mau dan memang niat untuk mencari informasi tentang les privat, mahasiswa pasti bisa menemukannya dengan mudah terlebih kemajuan dalam teknologi informasi sudah tak bisa diragukan lagi.

Perkuliahan yang belum sepenuhnya secara tatap muka membuatku mulai mencari informasi tentang tentor les privat sejak resmi menjadi mahasiswa. Aku bergabung di lembaga AIO privat sebagai tentor sekitar bulan Oktober tahun lalu dengan melakukan serangkaian registrasi sampai akhirnya resmi menjadi tentor AIO privat. Para tentor nantinya akan mendapatkan pesan broadcast dari admin dengan rincian kode job, kelas, mata pelajaran, waktu dan tempat dari customer. Lalu jika tentor menghendaki suatu kode job, maka cukup membalas pesan admin dengan kode yang dimaksud. Sistemnya pun rebutan dengan tentor lainnya sehingga harus cepat membalas jika telah yakin menghendaki kode job tersebut. Meski begitu, sebagai tentor tidak bisa langsung mendapatkan seorang siswa atau yang biasa disebut customer, karena selain kendala tidak adanya kendaraan, juga waktu dan tempat dari customer yang belum memungkinkan untuk apply salah satu kode job les privat tersebut.

Berselangnya waktu, di minggu-minggu terakhir liburan semester ganjil kemarin tepatnya 19 Januari, terdapat kode job dengan kode J19 kelas 3 SD mata pelajaran bahasa arab dengan alokasi tempat secara virtual atau daring. Pertemuan pertama berlangsung pada hari itu juga dengan perkenalan, lalu mempelajari materi yang dikehendaki mereka sebagai customer. Materi pertama adalah "Anggota Keluarga", berbekal ilmu bahasa dari Madrasah Aliyah, pertemuan pertama pun lancar tanpa kendala apapun. Hingga bulan ketiga, customer menghendaki untuk belajar mengaji dan BTQ (Baca Tulis Al-Quran) karena dirasa cara penyampaian dan penjelasanku sebagai tentor selama ini mampu memahamkan anaknya walaupun secara virtual

Selain mendapatkan honor atas bimbingan dan ilmunya kepada siswa, sebagai tentor pastinya mendapatkan rasa bahagia tersendiri saat melihat siswa yang mereka bimbing dan ajarkan paham dengan penjelasannya, terlebih kali ini pembelajaran tersebut secara virtual seperti pencapaian hebat yang membanggakan tentunya. Inilah keistimewaan seorang guru, meski tentor yang masih berstatus mahasiswa belum bisa dikatakan guru yang profesional, namun perasaan istimewa ini sangat terasa.

 Apalagi materi yang diajarkan olehku pada job ini adalah bahasa arab, mengaji dan BTQ, belajar bersama untuk bisa mengaji dengan lancar dengan pelafalan makhorijul huruf yang tepat dan tajwid yang benar dengan pembelajaran secara virtual tentunya menjadi sebuah tantangan unik bagiku. Namun menjadi sebuah kesempatan istimewa saat teringat dengan sebuah hadits

  yang artinya "Sebaik-baiknya kamu (manusia) adalah yang mempelajari Al-Quran dan yang mengajarkannya. Masya Allah.

Meski honor yang didapatkan dengan menjadi tentor les privat tidak seberapa dibanding kerja part time di suatu tempat, namun manfaat yang didapatkan sangat luar biasa. Diantaranya, dapat menyalurkan suatu ilmu kepada orang lain, melatih mental seorang mahasiswa terlebih mahasiswa pendidikan yang nantinya akan menjadi guru, menjadi kesan dan suatu pengalaman berharga untuk masa depan. Meski honor yang didapat tidak seberapa tetapi cukup untuk menambal kekurangan uang jajan di akhir bulan. 

Yang kedua adalah menjadi joki tugas. Berawal dari membantu salah satu teman yang diburu deadline, berlanjut menjadi joki tugas teman dari temanku itu. Joki tugas ini hanya seputar ringkasan makalah berupa file power point, ntah karena kebanyakan tugas atau memang malas mengerjakannya, teman dari temanku ini seringkali joki tugas yang sama. Untuk satu file power point berkisar Rp 15.000-Rp30.000, harga tersebut bukan suatu patokan tertentu namun seikhlasnya karena aku memang bukan penjoki tugas yang memang membuat nya sebagai pekerjaan. Seiring berjalannya waktu, teman seasrama pun mulai ikut-ikutan joki tugas padaku, ntah makalah, soal-soal, power point, dll. Namun, akan ku ajarkan dan beri tahu caranya agar kebiasaan joki tugas ini tidak berkelanjutan hingga menimbulkan rasa malas yang berkepanjangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline