Lihat ke Halaman Asli

Hubungan Pola Asuh dan Perkembangan Anak

Diperbarui: 4 Juli 2024   14:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Aktivitas mengasuh tidak akan pernah berhenti dalam peranan seorang ayah dan bunda terhadap anaknya. Pelibatan ayah dalam pengasuhan memberikan keistimewaan di hati anak-anak, bahwa kehadirannya selalu dikasihi atas waktu dan perhatiannya. Hal ini senantiasa didambakan oleh setiap anak dalam masa perkembangannya, bahwa aktivitas ayah dan bunda tidak menepis fokus 100% pada pengasuhan terhadap buah hatinya. 

Sebagai orang tua tidak dituntut untuk menjadi orang tua yang sempurna, namun perhatian dan pengertiannya terhadap kepribadian anak menjadi kebanggaan tersendiri pada diri mereka. Anak akan selalu menjadi pribadi yang spesial di mata ayah dan bundanya, posisi ini sangat mendukung perkembangan anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangan pemikirannya hingga dewasa nanti.

Pola asuh memiliki keterkaitan yang erat bagi kondisi psikis anak, ketika pola asuh yang objektif dimana seorang anak tidak disama ratakan dengan anak-anak kainnya. Setiap anak memiliki kepribadian yang unik dan variatif dengan anak-anak lainnya, maka pendekatan yang dibangun pun semestinya menggunakan pola-pola yang variatif pula. Di sinilah peran penting seni dan metode yang tepat dalam membaca karakter anak dan mengkomunikasikannya dengan bahasa yang tepat.

Ajaran kolonial yang bersifat subjektif kini mulai ditinggalkan dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dalam parenting yang penuh kasih dan asuh. Bahwa pesan asuhan orang tua dikemas secara komprehensif dari sisi bahasa, psikologi dan seni yang tepat diterapkan dalam pola asuh anak. Karena pola asuh anak memiliki keterkaitan dengan psikis anak yang sangat peka terhadap sentuhan orang tuanya. Maka, orang tua yang bijak akan selalu menerapkan pengasuhan dengan kasih dan asuh yang maksimal. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline