Lihat ke Halaman Asli

GKI Yasmin, Eisenhower, dan SBY

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisruh GKI Yasmin sudah menjadi perbincangan dunia internasional. Dan sejauh ini pemimpin tertinggi di negeri ini, masih tetap diam. Dia diam ketika terjadi aksi aniaya. Dia diam ketika MA mengeluarkan putusan GKI Yasmin itu sah secara hukum. Dia lagi-lagi diam ketika Ombudsman pun menguatkan keputusan MA.

Sampai di sini ada benarnya juga topik perbincangan di Metro TV sore tadi bahwa negeri kita adalah: Republik Tanpa Nakhoda! (Republik Kaya Narkoba--mungkin malah ada benarnya).

Pemimpin kita mungkin jarang baca buku sejarah. Maka di sini saya kutip kisah tentang sepak terjang seorang presiden AS yang tegas dan legendaris. Kiranya ini menjadi pemicu motivasi kepala negara kita tentang bagaimana menghormati konstitusi. Presiden AS yang kita jadikan contoh bagus ini adalah Dwight D. Eisenhower. Dia membuat keputusan yang tepat tatkala dibenturkan dengan sebuah kasus yang mirip kisruh GKI Yasmin.

Ketika praktek diskriminasi dan segragasi terhadap warga kulit hitam dihapuskan secara resmi di AS, eh...ada gubernur dongok, yakni Gubernur Arkansas, yang mendukung dilarangnya sembilan warga kulit hitam bersekolah di sebuah sekolah menengah di kota kecil Little Rock. Ini terjadi pada 1957. Gubernur ndablek itu bernama Orval Faubus.

Gubernur Faubus malah mengerahkan pasukan garda nasional untuk mencegat dan mencegah anak-anak remaja itu untuk memasuki sekolah. Di Bogor, walikota mengerahkan satpol untuk mencegah umat beribadah di gereja. Bahkan massa beringas pun ikut-ikutan mengancam dan mengintimidasi. Di Kota Little Rock saat itu pun, massa kulit putih banyak yang beringas dan mencemooh siswa kulit hitam tersebut.

Akhirnya Presiden Eisenhower memanggil Gubernur Faubus dan memerintahkan dia untuk taat pada konstitusi, yakni membiarkan anak-anak kulit hitam itu bersekolah di sekolah tersebut. Dasar goblok, Faubus membangkang. Presiden Eisenhower yang tegas dan konsisten dengan konstutisi pun langsung turun tangan. Dia mengirim pasukan  Divisi Airborne 101 dari Angkatan Darat AS untuk melindungi kesembilan murid berkulit hitam itu. Akhirnya, mereka bisa masuk sekolah dengan dikawal 1.200 pasukan AD Amerika.

Sungguh Eisenhower telah membuktikan dirinya layak menjadi pemimpin sebuah bangsa dan negara besar dan plural. Dia puunya visi jelas dalam membawa negara ke arah yang benar dan tepat sesuai cita-cita pendiri negara, tegas mempertahankan konstitusi, berani melawan massa beringas yang berada di belakang gubernur blo'on.

Bila kita menoleh ke negeri sendiri dan menyaksikan salah satu kasus GKI Yasmin, kita tentu malu dan menangis. Negara kita memang seperti tidak punya nakhoda.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline