Brantas.ID _ Opini _ Pati _ Siapa Yang nggak kenal dengan sosok Satu Bapak Yang satu ini, Beliau adalah Sosok Pribadi bersahaja , Lugu tidak edan Jabatan apalagi Pamer Kekayaan . Sebagai sosok pendidik di Sebuah SMA Negeri di Pati Selatan Drs Rasmo akan dijajal Kedigdayaannya Untuk maju menjadi kandidat K- 1 Yang disulkan dari Independen , sebuah percobaan Besar yang nggak Pernah diduga Para pengamat politik di pati , Beliau yang dikalangan Masyarakat pati Selatan dikenal sangat santun , Bersahaja dan memberi teladan bijak Kepada siswa siswanya Selama memimpin Sekolah SMA 1 kayen . Rasmo sebagi Seorang PNS yang beristri PNS dan tinggal di rumah sederhabna memberi kwajiban kepada Masyarakat dalam pendidikan. Sosok Rasmo yang menurut Burisrowo alias Utomo sebagai supporter dan Pemikir ini menjamin Kualitas dan integritas, Watak dan karakter akan menjaga Pati dan melaksanakan amanah masyarakat Pati , sosok Yang Mulai dibiccarakan dan digadang gadang ini diharapkan ke depan Akan membawa pati bersih dan memiliki krakter Merakyat , tidak saat dalam Kampanye saja .
Rasmo Tokoh yang dijagokan warga Masyarakat Pati ini Bertumbuh di Pati dan mengabdi di beberapa SMA dan belakangan memegang kendali , sebagai Kepala SMA Negeri 1 Kayen di Pati , Prinsip Tolak Korupsi dan menuju Pati Besih , jujur , bermartabat dan berintegritas Menjadi komitmennya . Pengalaman menghadapi arogansi kekuasaan dan Kapitalisasi memprihatinkan pandangan Masyarakattanpa melihat pada siapa yang Kuat siapa yang nanti dijagokan untuk pati Berdikasi , dengan semboyan itu harapan Rasmo mengawal rakyat pati Mandiri Berdikasi , menghapus kebiasaan Buruk Korupsi berselaput Demokrasi .
Dalam Visi Missi untuk meninggalkan Kebiasaan buruk , jelang PILBUB 2024 Mendatang Rasmo akan menjajal kebolehannya maju sebagai calon dari Independen , tanpa Kendaraan partai . sekrang apa yang terjadi adalah mahatr mahar Mahal Kepada parati yangf Membuat Para Calon dari independen Kecut Nyali untuk maju , Yang Punya duit tidak bisa menyetir , yang senior enggak akan bisa menyetir .
kita sering tidak Bisa membedakan mutiara dan bukan Mutiara , Kita juga sulkir membedakan selaka atau emas , anda pikir yang anda pikir tidak ada penyimpangan dan penyelarasan , disaat satrio Pinandito Sinanding Wahyu manggolo yudho , Para Inovator , wartawan kreatif , yang jujur dikeluarkan , apa yang dibutuhkan masyarakat disingkirkan . apa yang diminum Orang bukan intinya tetapi hanya rasa ..apakah Telur gagak akan dierami elang ? jawabnya ada pada diri Masing masing Kepeminpinan aapapun tergantung siapa yang mengerami ?
Disaat kita berhikmad , Pada sebuah agama tertentu apakah kita akan meminta imbalan ? apakah yang kita harapkan dari sebuah ikrar / Bidakan antara Mutiara biasa dan Batu Pualam . Insya allah nanti kedepan dalam menjalankan Tugas sebagai pemikir , Biarlah azali, Dunia , akherat , akan dimudahkan Oleh Allah dan terbukti .
( Didik Sutra Dewangga saut saurmanuk )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H