Lihat ke Halaman Asli

Manaqiban Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani

Diperbarui: 6 April 2017   12:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manaqiban adalah Salah satu acara ritual yang menjadi tradisi sebagian masyarakat. Selain memiliki aspek (seremonial) Upacara, manaqiban juga memiliki aspek (mistikal) nilai Kerohanian. Sebenarnya kata manaqiban berasal dari kata ‘manaqib’(bahasa arab), yang berarti biografi, kemudian ditambah dengan akhiran ‘an’ (bahasa indonesia) menjadi manaqiban yang berarti kegiatan pembacaan manaqib biografi Syaikh ‘Abdul Qodir al-Jailalani, seorang wali yang legendaris di indonesia.          

Proses dari isi yang dibaca saat  manaqib itu meliputi silsilah nasab Syaikh ‘Abdul Qadir al-Jailani’, sejarah hidupnya, akhlaq dan karomah-karomahnya, disamping itu tercantum juga do’a-do’a bersajak (nadhom) yang bermuatan pujian-pujian dan tawassulberdo’a kepada Allah SWT melalui perantara Syaikh ‘Abdul Qadir al-Jailani’.

Orang-orang yang terlibat dalam acara manaqib ini diantaranya masyarakat dan tokoh-tokoh sekitar biasanya adapula yang sengaja mengikuti kegiatan ritual tersebut dari daerah lain namun pada umumnya kegiatan itu kebanyakan berasal dari Pulau Jawa dan Madura.

Manfaat serta harapan para pengamal manaqib diantaranya :

  •  Untuk mendapat keberkahan dari pembacaan manaqib dan hubungan dari masyarakat sekitar menjadi semakin rukun serta semakin erat tali persaudaraan diantara mereka. Hal tersebut didasarkan adanya keyakinan bahwa Syaikh ‘Abdul Qadir al-Jailani’ adalah wali quthub yang sangat istimewa, yang dapat mendatangkan berkah dalam kehidupan seseorang.
  •  Biasanya para jamaah membawa botol yang berisi air dan mendekatkan kepada imam atau pemimpin acara tersebut dengan tujuan mendapat berkah dari do’a-do’a yang dibaca dan sewaktu air itu diminum dapat menjadi air yang berkah dan  menyehatkan bagi tubuh.
  •  Manafaat lain mendatangkan banyak manfaat seperti kesuksesan usaha, terkabulnya do’a dan berkah-berkah lain sesuai dengan kepentingan masing-masing.
  •  Acara tersebut biasanya diselenggarakan dalam rangka selametan, tasyakuran dan kegiatan lainnya, dapat disimpulkan bahwa acara tersebut sebagai simbol atau wujud bentuk syukur kita atas limpahan rezeki yang diberi Allah SWT dan disadaqahkan kepada sesama muslim yang mengikuti kegiatan tersebut.

Namun perlu di ingat bahwa secara umum diterimanya ritual manaqiban ini oleh para kyai indonesia dan di jawa khususnrus menyebut nama para nabi yang shohih, khususnya pribadi Syaikh sendiri. Hal tersebut diyakini sebagai salah satu amal sholeh/kebaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline