Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Shalahudin A. A. L. H

Universitas Sebelas Maret

Menjadi Kupu-Kupu yang Bukan Sekedar Kupu-Kupu

Diperbarui: 5 Juni 2024   21:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Istilah "Mahasiswa Kupu-Kupu" sudah tak asing lagi di terdengar di telinga kita. Kupu-kupu sendiri merupakan sebuah singkatan yang memiliki kepanjangan. Kepanjangan dari kupu-kupu yaitu kuliah pulang kuliah pulang. Sebutan tersebut diberikan kepada mahasiswa yang setelah selesai mengikuti kegiatan perkuliahan langsung bergegas menuju rumah atau kos yang dijadikan tempat tinggal.

Banyak faktor yang menyebabkan seorang mahasiswa menjadi mahasiswa kupu-kupu. Mulai dari tidak tertarik mengikuti organisasi kampus, tidak tertarik mengikuti UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), memiliki kesibukan lain di luar dunia perkuliahan, harus bekerja secara part time supaya dapat menyambung hidup, mengurus bisnis yang sedang dirintis, dan juga karena merasa tidak nyaman ketika berada di lingkungan kampus. Tentu dari masing-masing mahasiswa yang menjadi mahasiswa kupu-kupu memiliki alasan sendiri mengapa memilih untuk tidak mengikuti organisasi atau kegiatan lain yang berada di lingkungan kampus.

Meski sering dipandang sebelah mata dikarenakan dianggap tidak memiliki keterampilan lain, menjadi mahasiswa kupu-kupu tidak selalu menjadi sesuatu yang buruk. Mereka yang tidak mengikuti organisasi atau UKM di lingkungan kampus pasti memiliki cara tersendiri untuk mengembangkan keterampilan atau bakat yang mereka miliki. Mereka dapat mengikuti pelatihan, kursus, les, magang, atau bekerja dengan sistem part time untuk mendapatkan suatu keahlian, pengalaman, dan juga uang saku tambahan.

Mahasiswa kupu-kupu biasanya termasuk ke dalam golongan mahasiswa yang rajin dalam mengerjakan dan mengumpulkan tugas dengan tepat waktu. Mereka dapat mengerjakan dan mengumpulkan tugas lebih awal dikarenakan memiliki waktu luang yang lebih banyak dan tidak memiliki tanggungan untuk mengikuti rapat organisasi. Selain itu, mahasiswa kupu-kupu biasanya akan lebih mudah menerima ajakan apabila diajak untuk mengerjakan tugas kelompok.

Jika menjadi mahasiswa kupu-kupu sudah menjadi pilihan, maka pelatihan, kursus, les, seminar, menjadi volunteer, dan juga belajar untuk memulai bisnis adalah suatu hal yang harus diikuti. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, mahasiswa kupu-kupu akan dapat memiliki relasi yang lebih luas, skill atau kemampuan yang lebih mendalam, serta pengalaman yang akan bertambah. Dengan begitu, mahasiswa akan memiliki masa depan yang indah, seindah corak pada sayap kupu-kupu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline