Lihat ke Halaman Asli

Senja Terakhir

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Hari ini sungguhlah indah, yah indah sekali aku berdiri di tengah hamparan sawah yang menguning,angin yang bergelombang membuat pucuk menari sesuai instrumen angin yang menggelora.kicauan burung pun ikut bergembira dengan hadirnya kembali aku disini.sudah lama aku tak kembali merantau jauh menimba ilmu. aku akan senang-senang disini meskipun hanya sementara mumpung masih ada waktu!
aku duduk sambil membaca buku yang sedari tadi aku bawa dan kini saatnya ku baca tinggal melanjutkan, itu novelku yang pertama meskipun novel buatan sendiri tapi aku tetap ingin membacanya entah kenapa? mungkin sangat menarik menurutku sih.
"guntur.....!"
kurasa ada yang memanggilku tapi siapa ? kulihat kesana kemari tidak ada siapa-siapa malah cuma ada kerbau sama petani lanjutkan lagi membaca
"guntur .... aku disini !" teriak lagi suara itu semakin keras di telingaku, aku coba melirik lagi dan ternyata sahabatku yang mengagetkan ku dari belakang untung saja aku tidak terjatuh ke lumpur, kalau jatuh wah novelku pasti sudah kotor. dia malah tertawa,tertawa puas.
dia sahabatku sejak kecil namanya verly orangnya sih kaya anak koreaan gitu dan memang dia keturunan orang korea yang menetap disini.verly sekarang lebih tenar mungkin karena sekarang lagi demam k-pop kali yah. tampan lucu ngegemesin plus menyebalkan juga kadang-kadang sih nyebelinnya selain itu baik deh.sekarang verly tetap bersamaku menimba ilmu di chung ang university di seoul dan pulang ke sini bersama pula yah seperti kakak beradik, dan memang aku anggap verly kakak angkatku meskipun usia kita sama cuma beda hari saja.
"ekh tahu tidak?" tanya sahabatku langsung saja aku potong "tidak!" sambil nyengir tetap matanya mah ke buku
"belum aja kelar bilang tidak , tadi aku ketemu netha sama indah loh di jalan"
"terus ?" tanyaku bodoh amat
"yah elah masa gak ada respek sih netha kan cinta pertama kamu masa sampe sekarang mau dipendam terus nanti karatan basi lagi" pinter banget ngeledeknya pasang wajah cuek aja sambil baca buku sebenarnya sih hatiku ngomel 'ini anak kadang nyebelinnya kelewat batas deh'
"gak ada waktu bahas soal itu deh aku lagi asyik nyantai nanti saja bahasnya yah " pasang senyum lebar yang mirip nyengir kuda di tambah bumbu mengkal.
"baiklah " sahabatku agak jengkel juga dengan tingkah ku padahal verly sedang seneng bahkan lebih dia juga naksir abis sama indah meskipun di tolak berapa kali juga tetap aja nekat terus sampe dia mau sampe sekarang juga .kasihan lah sahabatku dari pada aku nyatakan cinta aja gak berani cemen banget lho kok kenapa aku malah protes sama diriku sendiri yah ah bodohlah. verly malah pergi menelusuri tiap jalan pinggir sawah sambil melentangkan tangan dan berdiri tepat di tengah hamparan laut padi sambil teriak membuang kejenuhan sejenak. aku hanya bisa menggeleng kepala saja dan menutup novelku lantas potography mania asal jepret objek maklum baru pemula kadang verly jadi sasaran objek juga sih pantes jadi model.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline