Disetiap perusahaan, pemerintahan,sekolah dan apapun jenis pekerjaannya pasti akan ada istilah atasan dan bawahan. Memang ternyata menjadi bawahan itu gampang-gampang susah. Susahnya kalau kita menolak perintah atasan akan dimarah atau paling tidak dicuekin,namun jika kita jalankan dengan banyak bersyukur dan ikhlas akan terasa asyik,bahkan menyenangkan.Lalu dimana asyiknya jadi bawahan? Berikut ada beberapa alasan kenapa menjadi bawahan itu asyik
Pertama,tidak diminta untuk memberikan teladan , karena teladan datangnya dari atasan. Atasan yang menjalankan peran keteladanan menjadi simbol yang nyata atas apa yang mereka harapkan untuk diraih bawahannya. Para bawahan hanya menerima keteladanan melalui kejelasan semangat dan keyakinan melalui tindakan sehari-hari dari atasanya.Asyik kan.
Kedua,tidak pusing mikirin gaji atasan. Besaran gaji, seringkali jadi topik sensitif yang memicu rasa iri. Tapi, jangan selalu melihat hal ini dari sisi negatif. Bagi bawahan, justru melihat besarnya gaji para senior, bisa membuat mereka bahagia dan asyik dengan menjadikannya sebagai inspirasi.Bawahan tidak perlu mikirin gaji atasan,sebaliknya atasalah yang harus memikirkan gaji bawahannya.
Ketiga,ini yang membuat lebih asyik karena sewaktu-waktu bisa mendemo atasan dengan bermacam alasan misalnya harga-harga naik,nilai tukar rupiah melemah,anak sakit,pekerjaan tidak sebanding dengan gaji dan lain sebagainya. Betul kan? Sampai saat ini, belum pernah ada atasan mendemo bawahan.
Keempat,waktu kerjanya jelas. Kalau kelebihan dianggap lembur.Kalau atasan waktu kerja tidak terbatas dan tidak ada lembur.Bahkan kadang-kadang atasan datang paling pertama pulang paling akhir.Dan bawahan Cuma bilang “wajar beliau kan atasan,memang harus begitu,memberikan teladan”.
Kelima,bisa menggosipkan atasannya. Bergosip adalah salah satu keasyikan yang disukai beberapa bawahan, Ada yang bilang kalau bergosip itu adalah kegiatan yang mengasyikkan untuk mengisi waktu senggang, bahkan ada yang menjadikan gosip itu sebagai salah satu kegemaran.Apalagi yang digosipkan atasanya.
Memang mengasyikkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H