Lihat ke Halaman Asli

Hakam Ikrom Rozzak

Pelajar dalam segala aspek kehidupan

Jumlah (Kalimat dalam Bahasa Arab)

Diperbarui: 27 Februari 2021   16:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Dalam tatanan bahasa selalu adanya kalimat yaitu susunan kata yang memiliki fungsi sebagai kabaran atau tuntutan. Hal itu juga terdapat dalam Bahasa Arab. Bahasa Arab dalam penyampaian kadang bersifat khobar atau berita dan Insya' atau tuntutan. Pada kedua fungsi tersebut terdapat unsur Jumlah (Kalimat) maka kali ini kita akan membahas pengertian sekaligus unsur apa saja yang terkandung didalamnya.

JUMLAH
Dalam pembahasan kali ini, kita akan membahas Jumlah (الجملة). Jumlah tersebut memiliki arti dalam bahasa indonesianya ialah “Kalimat”. Dalam ilmu Nahwu Jumlah memiliki pengertian sebagai berikut :
الجملة تركيب الذي يفيد فائدة تامة
Artinya : “Jumlah ialah Susunan yang memberikan faidah secara sempurna”
Penjelasan atas bagian – bagian definisinya :
1.تركيب (Susunan) : Susunan disini ialah gabungan dari beberapa kata baik 2 atau lebih. Adapun jikalau terdapat hanya satu kata maka dia tidak termasuk dari definisi tersebut.

Contoh :
الْحَمْدُ لِلَّهِ (Segala Puji Bagi Allah) : Tersusun dari 3 kata yakni الْحَمْدُ , لِ, اللَّهِ

2.الذي يفيد فائدة تامة (Yang memberikan faidah secara sempurna) : Setiap susunan kata yang tersusun 2 atau lebih harus memberikan pengertian (makna) yang tepat bagi pendengar sehingga tidak menimbulkan pertanyaan bagi pendengar untuk meminta keterangan yang dimaksud oleh si pembicara.

Seperti :
-في الفصل (Di kelas) : para pendengar akan bertanya :”apa atau siapa yang di kelas?”
- إذا حضر الاستاذ (Apabila telah hadir seorang ustadz) : “terus apa kalau ustadz telah hadir”

Maka dalam pembuatan jumlah harus terang dan jelas sehingga tidak menimbulkan tanda tanya bagi pendengar.

Satu contoh Jumlah yang sesuai dengan pengertian di atas :
الْحَمْدُ لِلَّهِ (Segala Puji Bagi Allah). Kalimat tersebut memberikan kabar bahwa segala pujian itu diperuntukkan untuk Allah.
Dalam jumlah atau kalam memiliki 3 unsur yaitu Isim, Fi’il dan Huruf. Untuk pengertian dari ketiganya akan dibahas dibawah ini :


1.الاسم (kata benda) : Kata yang menunjukkan dzatnya berupa nama manusia, hewan, tumbuhan, kota, tempat, dan sebagainya yang tidak terikat dengan waktu sebagaimana fi’il.

Contoh :
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (tunjukkanlah kami jalan yang lurus) dalam susunan tersebut terdapat kata الصِّرَاطَ (Jalan) yang merupakan Isim. Untuk mengetahui apakah itu isim atau bukan maka akan datang pembahasan mengenai tanda – tandanya.


2.الفعل (kata kerja) : Kata yang menujukkan dzatnya (kerja) dan terikat dengan waktu ; masa lampu, masa yang akan datang, dan masa sekarang.

 Contoh :
خَتَمَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ (Allah telah menutup fungsi hati mereka) dalam susunan tersebut didapati kata خَتَمَ (Allah telah menutup) kata tersebut bagian dari Fi’il karena terikat dengan waktu pada masa lampau. Untuk penjelasan hal ini akan dijelaskan. Insya Allah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline