Lihat ke Halaman Asli

Kafilah Eththobaaba

Diperbarui: 29 Agustus 2016   18:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(*)
sujud terakhir kau sebut kafir. bercengkarama di pusaran rangka kikir. kafilah tak henti bernyanyi. semakin nyaring sepanjang hari. melaknat ayat-ayat berbisik.

(*)
tak usah kau kubur. ia akan terurai terbawa angin surgawi. menutup mata-mata yang tak pernah mengembara di jalan fana.

(*)
lalu kuucapkan lafal-lafal indah. seperti firman-firman nyanyian bintang memuja bulan. sayup-sayup mendesir di telinga. senantiasa memuja dan memuji. raga dan jiwa rapuh tak bersimpuh. hancur bersama tulang belulang. tangisan sedu adalah cambuk. duka derita tak pernah berakhir.

denpasar, 28 agustus 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline