Maraknya peredaran narkoba sangat meresahkan masyarakat. Tidak hanya kaum remaja dan anak muda yang terjerumus dalam penggunaan narkoba ini, namun juga orangtua yang notabene seharusnya lebih mengerti akan bahaya narkoba. Hal ini membuat kerisauan baik di lingkungan keluarga maupun Masyarakat. Masalah ini sepertinya sudah tidak asing lagi di dalam masyarakat, karena di mulai dari rasa ingin tahu, dan akhirnya menggunakan obat-obat terlarang ini, sehingga lama-kelamaan menjadi pemakai aktif atau pecandu dari napza.
Yogyakarta merupakan salah satu kota pelajar yang ada di Indonesia dimana di sana banyak lulusan-lulusan akademik dari berbagai wilayah Indonesia yang menuntut ilmu di sana. Namun tidak sedikit para remaja atau mahasiswa yang memakai obat-obat terlarang ini. Menurut observasi yang telah saya lakukan di LSM PSPP Yogyakarta salah satu tempat rehabilitasi yang ada di Yogyakarta, bahwa penggunaan narkoba ini tidak hanya remaja atau orang yang telah dewasa saja, namun anak yang masih di bawah umur pun menjadi korban obat-obat terlarang ini. Menurutnya proses penyembuhan atau rehab itu membutuhkan waktu yang cukup lama, tergantung dari seberapa lama orang tersebut memakai barang-barang terlarang itu dan tergantung seberapa banyak pemakai menggunakannya. Biasanya proses penyembuhan atau pemulihannya sekitar satu sampai dua tahun, itupun sang pecandu tidak sembuh secara total. Seringkali sang pecandu yang dahulunya sudah di anggap sembuh, tapi pada tahun berikutnya masuk kerehabilitasi lagi, di karenakan pecandu NAPZA ini masih memakai barang-barang terlarang itu. Tetapi tidak sedikt juga para pecandu narkoba sembuh dan akhirnya bisa melakuakan kegiatan-kegiatan positif seperti menjadi pedagang minyak, dan membuka usaha sendiri. Upaya yang dilakukan oleh pihak rehablitasi ini membutuhkan kesabaran dan cara yang tepat dalam proses penyembuhan.
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, dan Obat-obat berbahaya. Kadang disebut juga NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif). Zat-zat tersebut dapat membuat berbagai efek samping seperti Halusinasi, ketagihan, dan efek psikologi lainnya. Cara penggunaan bisa melalui suntikan, dimakan, dihisap, atau dihirup. Contoh zat-zat berbahaya yang dikonsumi dengan cara dihisap adalah Opium yang menggunakan pipa hisapan. (sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba)
Napza atau Narkoba ini sebenarnya memiliki banyak jenis, Narkotika dan obat-obatan terlarang merupakan zat aditif yang jika dikonsumsi tanpa aturan dan dosis yang sesuai dapat membahayakan kesehatan. Narkoba sendiri terdiri dari narkotika, psikotropika, dan zat aditif lainnya. Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN) , narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam undang-undang ini atau yang kemudian ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan. Sedangkan psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika baik alamiah maupun sintesis yang memiliki khasit psikoaktif melalui pengaruh siliktif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan prilaku. Psikotropika adalah obat yang digunakan oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa. Yang terakhir adalah zat aditif, yaitu zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menyebabkan ketergantungan. (sumber :
Kita sebagai kaum muda penerus bangsa, seharusnya ikut serta dalam memberantas masalah NAPZA ini, jangan sampai keluarga atau orang terdekat kita bisa tergiur hingga memakai barang terlarang ini. Peran keluarga juga sangat penting dalam mencegah masalah ini, perhatian orang tua, dan kasih sayang juga sangat di butuhkan. Faktor pemakai biasanya karena adanya masalah yang ada, sehingga dari masalah tersebut dia terpengaruh dan akhirnya mengambil jalan yang salah dengan memakai obat terlarang ini. Maka dari itu kenali gejalanya, ketahui dampaknya, dan jauhi segala macam jenis Obatnya. Sayangi masa depanmu, untuk menyongsong masa depan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H