Lihat ke Halaman Asli

Evolusi Hidup

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rinai hujan membasuh tanah

Gemuruh amarah menyertai dengan pasti

Menina bobokan makhluk yang sedang berjelajah paradigma

Dan bersua dalam lelap…

Sembayu malam laksana panah yang menusuk tubuh

Begitu dingin, jauh ke sum-sum tulangku

Kesunyian mengalun laksana syair tak bertuan

Menampar tubuhku..

Rinai-rinai hujan kembali menyentuh pijakan bumi

Dalam kegentingan malam tanpa sayup-sayup bintang

Menyisakan sepenggal kisah elegi hari ini

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline