Lihat ke Halaman Asli

Dian Kusumanto

Warga Perbatasan

Ancaman dan Bahaya Jika Indonesia Tetap Lemah dan Tergantung di Bidang IT

Diperbarui: 22 Januari 2025   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Ancaman dan Bahaya Jika Indonesia Tetap Lemah dan Tergantung di Bidang IT

Jika Indonesia terus bergantung pada teknologi asing dan tidak segera memperkuat sektor IT nasional, ada berbagai ancaman serius yang bisa mengancam kedaulatan, ekonomi, keamanan, dan kesejahteraan bangsa. Berikut adalah beberapa ancaman utama:

1. Ancaman terhadap Kedaulatan dan Keamanan Nasional

a. Risiko Spionase dan Peretasan Data Strategis

  • Banyak sistem penting di Indonesia menggunakan perangkat keras dan lunak asing, sehingga data rahasia negara bisa diakses oleh pihak luar.
  • Negara lain bisa dengan mudah menyusup ke sistem pemerintahan, militer, dan perusahaan strategis untuk mencuri informasi penting.
  • Contoh: Kebocoran data dari instansi pemerintah, seperti yang sering terjadi di Indonesia, bisa dimanfaatkan oleh pihak asing untuk mempengaruhi kebijakan negara.

b. Ketergantungan pada Infrastruktur Digital Asing

  • Jika layanan cloud asing seperti AWS, Google Cloud, atau Microsoft Azure tiba-tiba membatasi akses bagi Indonesia, banyak layanan digital, termasuk perbankan, pemerintahan, dan perusahaan nasional, bisa lumpuh.
  • Contoh: Sanksi AS terhadap Huawei dan Rusia menunjukkan bahwa negara yang bergantung pada teknologi asing bisa sangat dirugikan saat terjadi konflik geopolitik.

c. Serangan Siber yang Bisa Melumpuhkan Negara

  • Dengan lemahnya keamanan siber, Indonesia bisa menjadi target serangan ransomware atau serangan siber massal yang melumpuhkan layanan publik seperti listrik, transportasi, dan telekomunikasi.
  • Contoh: Serangan siber terhadap infrastruktur IT Ukraina oleh Rusia menyebabkan gangguan besar di negara tersebut sebelum perang.

2. Ancaman terhadap Ekonomi dan Ketahanan Industri

a. Dominasi Perusahaan Asing dalam Ekonomi Digital

  • Startup dan e-commerce lokal masih bergantung pada ekosistem digital asing (Google Play, App Store, AWS, Facebook Ads).
  • Jika Indonesia tidak memiliki alternatif lokal yang kuat, ekonomi digital kita bisa dikuasai oleh perusahaan asing, sehingga keuntungan lebih banyak mengalir ke luar negeri.
  • Contoh: TikTok Shop, Amazon, dan Shopee yang berasal dari luar negeri lebih mendominasi dibandingkan marketplace lokal.

b. Deindustrialisasi dan Hilangnya Kedaulatan Teknologi

  • Tanpa investasi dalam pengembangan chip, AI, dan software, Indonesia hanya menjadi pengguna dan konsumen, bukan produsen.
  • Industri manufaktur yang bergantung pada teknologi asing bisa kehilangan daya saing jika terjadi perang dagang atau embargo.
  • Contoh: Negara seperti China telah mengembangkan chip dan sistem operasi sendiri agar tidak bergantung pada AS.

c. Defisit Teknologi dan Ketidakmampuan Bersaing di Era Industri 4.0

  • Jika Indonesia tidak memiliki keahlian di bidang AI, robotika, blockchain, dan teknologi lainnya, kita akan tertinggal dalam Revolusi Industri 4.0.
  • Negara lain akan lebih maju dalam otomasi dan digitalisasi industri, sementara Indonesia hanya menjadi pengguna teknologi tanpa inovasi.

3. Ancaman terhadap Sosial dan Budaya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline