Bentuk Ketergantungan Indonesia terhadap Singapura & Strategi untuk Menguranginya
Indonesia selama ini memiliki ketergantungan tinggi terhadap Singapura di berbagai sektor, baik dalam perdagangan, investasi, energi, keuangan, maupun infrastruktur. Hal ini membuat posisi Singapura sangat kuat, sementara Indonesia sering kali berada dalam posisi yang kurang menguntungkan.
Untuk mengurangi ketergantungan ini, Indonesia harus memiliki strategi nasional yang jelas dan agresif dalam membangun kemandirian ekonomi dan logistik.
1. Ketergantungan dalam Perdagangan & Pelabuhan
Masalah:
- Sebagian besar ekspor dan impor Indonesia masih melalui Singapura.
- Banyak barang dari Indonesia harus transit di pelabuhan Singapura sebelum dikirim ke negara lain.
- Pelabuhan Indonesia kalah dalam efisiensi dan teknologi dibandingkan Singapura.
Strategi Melawannya:
Membangun pelabuhan besar yang mampu menyaingi Singapura, seperti Kuala Tanjung, Batam, dan Makassar.
Memberikan insentif bagi perusahaan ekspor agar menggunakan pelabuhan Indonesia langsung.
Mengembangkan sistem logistik berbasis digital agar lebih efisien dan murah dibanding Singapura.
Bekerja sama dengan negara-negara BRICS untuk menciptakan jalur perdagangan baru tanpa Singapura.
Target Jangka Panjang:
Indonesia harus menjadi pusat logistik maritim di Asia Tenggara, sehingga kapal-kapal internasional tidak perlu transit di Singapura.
2. Ketergantungan dalam Investasi & Keuangan
Masalah:
- Singapura adalah investor asing terbesar di Indonesia, terutama di sektor properti, manufaktur, dan teknologi.
- Banyak perusahaan Indonesia lebih memilih menyimpan dana dan berinvestasi di bank Singapura karena dianggap lebih stabil.
- Singapura menjadi tempat transit utama investasi global sebelum masuk ke Indonesia.
Strategi Melawannya: