Aren sebagai tanaman alternatif untuk produksi gula di Indonesia memang sangat prospektif dan memiliki potensi besar untuk mendukung program swasembada gula. Dalam beberapa aspek, aren bahkan lebih unggul dibandingkan tebu.
Berikut adalah alasan mengapa aren bisa menjadi pesaing kuat tebu dalam mencapai swasembada gula di Indonesia:
1. Keberlanjutan Pasokan:
Aren menghasilkan nira sepanjang tahun tanpa perlu replanting tahunan seperti tebu. Ini memberikan stabilitas pasokan gula yang lebih baik dan memungkinkan produksi yang lebih merata sepanjang tahun. Dalam program swasembada gula, keberlanjutan pasokan sangat penting untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan gula.
2. Adaptasi di Lahan Marginal:
Aren dapat tumbuh di lahan marginal yang tidak cocok untuk tebu, seperti lereng bukit atau lahan yang minim pengairan. Ini mengurangi tekanan pada lahan pertanian produktif yang lebih dibutuhkan untuk pangan lain dan membuka peluang untuk memanfaatkan lahan-lahan non-produktif.
3. Efisiensi dan Ketahanan Ekosistem:
Aren membutuhkan lebih sedikit pestisida dan perawatan intensif dibandingkan tebu, menjadikannya tanaman yang lebih ramah lingkungan. Di samping itu, aren membantu menjaga ekosistem dengan mencegah erosi dan menstabilkan tanah, terutama di daerah perbukitan.
4. Pengembangan Ekonomi Lokal:
Aren memiliki potensi untuk dikembangkan di tingkat masyarakat desa, baik dalam bentuk gula nira cair maupun kristal. Ini dapat mendukung perekonomian pedesaan dan meningkatkan pendapatan petani lokal. Industri kecil dan menengah (IKM) berbasis aren juga bisa diperkuat, memberikan lapangan kerja dan memperkecil ketergantungan pada industri gula besar berbasis tebu.
5. Keamanan Pangan dan Energi: