Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Syaihu

Guru di MTsN 4 Kota Surabaya sejak tahun 2001

Yu Jum yang Selalu Optimis dengan Pekerjaannya

Diperbarui: 20 Oktober 2022   05:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pekerjaan seseorang terkait dengan ijazah, kesempatan dan kemauan orang untuk memulainya. Pekerjaan apa saja asal dilakoni dengan baik, jujur dan sungguh-sungguh pasti membawa kebaikan bagi pekerjaannya. Inilah gambaran dari Yu Jum pedagang sayur keliling yang selalu dinantikan pelanggannya.

Sayursayur, daging, ayam, telor, tahu, tempe juga ada, sayursayur, sayurnya Bu," kata Yu Jum menawarkan dagangannya perumahan

"Ada bayamnya Jum? tanya Mak Ijah pada penjual sayur keliling di komplek perumahan saya.

"Ada Mak, butuh berapa iket?" jawab Yu Jum, panggilan akrab Jumilah si pedagang sayur, sambil berhenti di depan Mak Ijah.

"Satu iket bayam berapa Jum?" tanya Mak Ijah sambil memilihmilih ikatan bayam yang paling bagus dan masih segar tersebut.

"Biasa Mak, 2 ribu seikat, memang Emak Ijah butuh berapa ikat?"

"Dua ikat saja Jum, ini sudah emak pilih, sambil menyerahkan 1 lembar uang lima ribuan," jawab Mak Ijah sambil nunggu kembalian dari Yu Jumilah.

"Mak, seribunya saya kasih lombok ya, baru berangkat Mak, belum ada uang recehan, dari dari pasar uangnya habis untuk belanja, tinggal sepuluh ribuan," kata Yu Jum, sambil menunjukkan 2 lembar uang sepuluh ribuan yang masih ada di dompetnya.

"Ya sudah Jum, gak apaapa, kebetulan Emak juga butuh lombok untuk sambil nanti," kata Mak Ijah sambil menerima sebungkus lombok dari Yu Jum.

Begitulah kisah Yu Jum, si penjual sayur keliling, setiap pagi, harus keliling komplek perumahan di mana saya tinggal, sebagai seorang janda muda yang punya dua anak yang masih kecilkecil, di mana suaminya telah menghadap Sang Khaliq, karena kecelakaan dua tahun lalu, dengan membawa sepeda motor dan gerobak sayur, Yu Jum harus mendatangi rumah ke rumah pelanggannya.

"Jum, tunggu aku butuh daging ayam, masih ada?" teriak Bu Heny, seorang guru SD yang hidup dengan suaminya yang juga seorang guru SMP, dengan tiga anaknya juga tinggal di komplek perumahan kelas menengah itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline