Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Syaihu

Guru di MTsN 4 Kota Surabaya sejak tahun 2001

Perjalanan Pak Guru Beribadah Haji

Diperbarui: 16 Oktober 2022   06:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku Pak Guru Menjadi Tamu Allah berisi kisah perjalanan penulis saat melaksnakana ibadah haji pada tahun 2016 (dokpri)

   

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh, hallo sahabat Kompasianer di mana saja berada, di hari libur ini perkenankan penulis akan bercerita tentang perjalanan ibadah haji penulis yang berlangsung pada musim haji 1437 H atau 2016 M. Semoga berkenan, bagi sahabat Kompasianer yang belum diberi kesempatan oleh Allah untuk beribadah ke tanah suci baik haji atau Umrah semoga segera mendapatkan panggilan Allah, bagi yang sudah pernah berhaji atau umrah mudah-mudahan bisa kemabali lagi ke tanah suci bersama keluarga.

Kisah 1 Ibadah Haji adalah Panggilan Allah 

Sebagai seorang muslim Pak Guru ingin menunaikan ibadah haji agar Islamnya sempurna, oleh karena itu segala usaha dilakukan agar Allah bisa memanggil untuk menjadi tamuNya melaksanakan ibadah haji, berdoa,qiyamullail,berpuasa,bersedekah,dan beramal saleh dilakukan Pak Guru untuk bisa melaksanakan ibadah haji.

Sampailah pada bulan Oktober 2009, ketika pak Guru sedang mengikuti kegiatan Diklat mapel yang dilaksanakan di Hotel Sun Sidoarjo, telepon dari kakaknya datang,menanyakan apakah Pak Guru tidak ingin mendaftar haji. Kebetulan kakak Pak Guru seorang kepala KUA di Surabaya, dan sudah dua kali melaksanakan ibadah haji.

Waktu itu kakak Pak Guru menyampaikan ada dana talangan untuk uang muka pendaftaran haji atau Ongkos Naik Haji (ONH). Sepulang dari kegiatan pelatihan, Pak Guru segera berunding dengan istrinya. Ia pun mengajak istrinya ke rumah kakaknya untuk memastikan bagaimana proses pendaftaran dan segala sesuatunya untuk pendaftaran sebagai calon haji.

Setelah memperoleh informasi yang cukup dengan diniatkan ibadah kepada Allah dan menyempurnakan Islamnya, Pak Guru dengan istri mantap untuk mendatangi Bank Syariah untuk membayar dana ONH (ongkos naik haji) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Selanjutnya pak Guru dengan istri mendatangi Kantor Kementerian Agama Kota Surabaya di bagian Haji dan Umrah untuk mendaftarkan diri selaku calon jemaah haji. Akhirnya waktu tunggu sekitar 6 tahun ke depan Pak Guru dan istri baru bisa berangkat melaksanakan ibadah haji ke tanah suci Makkatul Mukaromah dan Madinatul Munawaroh.

Alhamdulillah tiket haji sudah dipegang tinggal menunggu waktu keberangkatan enam tahun yang akan datang.

Waktu enam tahun menunggu keberangkatan tentu akan Pak guru gunakan untuk mengumpulkan bekal baik berupa bekal uang untuk biaya kebeaangkatan dan biaya lainnya, bekal ilmu agar bisa sempurna ibadahnya dan bekal mengikuti kegiatan Manasik Haji untuk praktik pelaksanaan ibadah haji

Bersambung.....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline