Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Syaihu

Guru di MTsN 4 Kota Surabaya sejak tahun 2001

Berkunjung ke Tempat Bersejarah Nabi Muhammad

Diperbarui: 9 Oktober 2022   09:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gua Hira di Jabal Nur ( detik.com)

Saat melaksnakan Ibadah Haji tahun 2016, selain beribadah jemaah haji Indonesia diajak untuk mengunjungi tempat-tempat yang bersejarah bagi Nabi Muhammad SAW. Salah satu tempat yang bersejarah dalam kerasulan Muhammad adalah Gua Hira di Jabal Nur yang merupakan tempat Nabi Muhammad menerima wahyu pertama.

Rangkaian kegiatan ziarah setelah berhaji Pak Guru bersama rombongan Jemaah Haji KBIH Bryan Makkah mengunjungi Jabal Nur di mana terdapat Gua Hira yang merupakan tempat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu yang pertama.

Mengapa disebut Jabal Nur atau Bukit Cahaya? Karena bukit tersebut terdiri dari bebatuan kapur yang terlihat terang bercahaya dari arah kota Mekkah pada malam hari.

Ketinggian Jabal Nur sekitar 600 meter dari permukaan laut. Jabal Nur memang tidak terlalu tinggi tapi bagi sebagian jamaah itu terlalu tinggi atau sangat tinggi. Pak KH Imam Hambali selaku komandan memberi kebebasan pada jamaahnya, apakah mau naik ke bukit Nur dan masuk ke Gua Hira atau cukup menunggu saja di bawah bukit.

Jamaah yang sepuh, dan kurang sehat sudah bisa mengukur kemampuannya masingmasing. Jadi disarankan dan diingatkan agar tunggu saja di bawah sambil beristirahat, menghemat tenaga.

Di atas Jabal Nur terdapat Gua Hira yang diyakini sebagai tempat Rasulullah SAW pertama kali menerima wahyu dari 

Allah yaitu Surat Al Alaq ayat 15 yang berisi perintah kepada Rasulullah SAW untuk membaca, perintah untuk mempelajari ayatayat Allah yang tersurat dalam Al Qur'an dan ayatayat Allah yang berupa mahluk dan alam ciptaaNya. Gua Hira tempat Rasullah menenangkan diri itu, memang letaknya sangat sulit dijangkau. Letaknya ada di atas Jabal Nur dan ukurannya hanya cukup untuk 1 orang, sehingga harus bergantian untuk masuk dan keluar ke dalam Gua Hira tersebut.

Pak Guru beruntung mendapat kesempatan bisa masuk ke dalam Gua Hira tersebut dan berdoa agar anak keturanannya menjadi anak yang shaleh dan shalehah berbakti pada orang tua, agama, nusa dan bangsa, serta bisa melaksanakan ibadah haji ke Makkatul Mukaromah dan Madinatul Munawaroh.

Puas berdoa dan memandang kota Mekkah dari Jabal Nur, Pak Guru dan rombongannya menuruni Jabal Nur. Pak Guru sempat menghitung waktu perjalanan naik dari kaki bukit masuk ke gua Hira sampai kembali lagi kebawah bisa ditempuh 2,5 jam perjalanan

Setelah sampai di bawah bukit, untuk menghilangkan rasa dahaga, Pak Guru membeli teh tarik hangat yang dijual pedagang di sekitar bukit dengan menggunakan mobil box.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline