Supporter Arema bikin rusuh di Stadion Kanjuruhan Malang setelah tim Arema kalah 3-2 dari Persebaya Surabaya (foto:Surya.com)
Pertandingan Sepakbola antara Arema FC. Malang dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang berakhir dengan kekalahan tuan rumah dengan skor 2-3 (Sabtu, 1 Oktober 2022).
Kita tidak membahas teknik pertandingan
karena itu ranah dari pelatih dan pemain yang sedang bertanding mari kita cari akar permasalahan
1. Rivalitas abadi Arema dan Persebaya yang menjadi penyebabnya. Ibaratnya Arema boleh kalah dari tim manapun asal jangan kalah dari Persebaya.
Demikian juga sebaliknya Persebaya boleh kalah dari tim manapun asal jangan kalah dari Arema.
2. Larangan suporter lawan masuk ke stadion, sudah sejak beberapa tahun terakhir Polda Jatim melarang suporter Bonek Mania Persebaya datang ke stadion Kanjuruhan Malang sebagai home base Arema FC, sebaliknya suppoter Singo Edan dari Arema dilarang datang ke stadion Gelora Bung Tomo Surabaya untuk menghindari kerusuhan.
3. Sikap tak sportif supporter yang selalu menginginkan kemenangan timnya dari tim tamu yang datang, sementara kondisi dan teknik permainan dari tim tamu.
4. Rata-rata suporter bola di Indonesia Bonek(bondo nekat) datang ke stadion tanpa modal biaya, kadang masuk stadionpun nunggu stadion digratiskan sehingga saat tim kesayangan kalah emosinya diluapkan dengan membuat kerusuhan.
5. Apapun yang terjadi di Kanjuruhan Malang sudah terjadi, puluhan nyawa melayang sia-sia bahkan ada data terbaru jumlah korban meninggal sampai di atas 100 orang.
6. PSSI sudah memberikan warning dan ancaman akan memberikan sangsi berat yaitu Kanjuruhan tidak boleh sebagai homebase Arema, jadi Arema akan pindah home base untuk menjamu tamunya dalam kelanjutan Kompetisi ini.