Saya mencibir jenis furniture dari kayu limbah. Bahkan, sewaktu saya jalan-jalan menyusuri kota ( saya tinggal d jepara yang notabene banyak toko mebelnya ), melihat showroom furniture yang menjual produk dari bahan kayu bekas yang tampak usang, saya kira barang-barang itu tidak laku.
Jenis Klasik
Saya bekerja di perusahaan furniture eksport. Awal masa bekerja, yang saya tawarkan adalah jenis klasik. Produk yang terbuat dari bahan kayu baru, penuh dengan ukiran nan indah dan difinishing dengan warna emas nan mewah. Pendapat saya : ‘wow banget’. Jenis ini, biasa kami eksport ke negara-negara arab dan rusia, dimana kebanyakan warga kayanya memuja kemewahan khas kerajaan.
Berikut penampakannya :
Reclaimed Furniture
Akhir tahun lalu, saya pindah ke divisi ‘reclaimed furniture’. Kalau boleh dijelaskan secara sederhana, adalah furniture yang terbuat dari kayu limbah. Jelek? Itu penilaian saya dulu. Tapi saat melihatnya lebih dekat, meraba tekstur dan merasakan ‘sentuhan seni’nya, hati ini pun jatuh hati padanya.
Sexy sekali.
Apalagi, tak lama kemudian, buyer saya yang berasal dari canada, Mr. Ellie, melakukan aksi borong saat berkunjung ke showroom kami.
Cerita Mr. Ellie
Sewaktu assist buyer Mr. Ellie, saya banyak ngobrol dengan beliau sehingga jadi tahu bahwa jenis reclaimed furniture/mebel dari kayu limbah rupanya sedang jadi tren dan digandrungi dunia. Malah tidak sedikit, kafe, hotel, restoran, resort di luar negeri yang menggunakan tema reclaimed furniture untuk tempat usahanya itu.
Beberapa jenis reclaimed furniture yang saya ketahui adalah ;
- Reclaimed boat furniture = bahannnya dari kayu bekas kapal nelayan
- Reclaimed pine furniture = bahannnya dari palet kayu pinus import dari brazil dan NZ
- Reclaimed teak furniture = bahannnya dari bongkaran rumah joglo jawa
- R. teak branch furniture = bahannnya dari ranting kayu jati
- Reclaimed teak root = bahannya dari akar tua kayu jati yang berasal dari gunung kapur
Reclaimed Boat Furniture
Mengenai jenis-jenis reclaimed furniture yang saya tulis di atas, semua diborong oleh Mr. Ellie kecuali yang jenis pinus. Mr. Elli bercerita, untuk reclaimed boat-nya, sebelum ia membeli dari Jepara, ia biasa membeli dari India. Ia suka dengan kualitas India tapi ia melihat perbedaan dengan yang dari Jepara, terutama di model, bahan kayunya ( di India menggunakan kayu mangga ) hingga warna finishingnya.
Berikut penampakan reclaimed boat furniture :
Untuk reclaimed boat furniture ini, saya bertanya-tanya, apa tidak ada persediaan kayu baru sehingga harus memakai kayu limbah. Kan bisa, memakai kayu baru kemudian diwarnai sehingga tampak seperti kayu bekas kapal. Penasaran, kemudian saya membuka literatur dan searching informasi di internet. Ternyata, hakikat furniture kayu limbah justru ada pada pemanfaatan kayu yang sudah tidak lagi dipakai. Intinya, mengurangi penggunaan kayu baru agar pohon tidak ditebang. Pelesatarian lingkungan, atau istilahnya ‘green furniture’
Memang sih, di Jepara, banyak warganya yang berprofesi sebagai nelayan, dan kapal-kapal yang sudah tidak lagi terpakai, bisa dimanfaatan untuk membuat furniture.
Penampakan Ragam Reclaimed Furniture
1.Reclaimed teak
Mengenai reclaimed teak ini sendiri, bahan baku yang diguakan adalah bekas rumah lawas yang dipugar. Banyak yang menggemari terutama orang korea. Bahkan , tidak jarang, rumah lawasan langsung dibeli secara utuh dengan harganya bisa mencapai 400 juta/ rumah.
2.Reclaimed teak branch
Berbeda dengan produk reclaimed yang lain. Khusus produk ini, begitu melihatnya saya langsung jatuh cinta. Memanfaatan limbah ranting-ranting kayu jati, desainnya begitu kreatif, unik dan berbeda. Apalagi, dikombinasikan dengan kulit kambing yang eksotis.
3.Reclaimed teak root
Reclaimed teak root ini lebih luar biasa lagi. Produk ini diambil dari akar kayu jati yang sudah berusia sangat tua. Saking tuanya, sewaktu diangkat sangat berat , bukti jaminan bahwa kayu ini sangat kuat sekali.
Buyer saya , juga membeli produk ini. Awalnya ia membeli dari India. Lalu ia beli dari Bali. Tapi setelah melihat produk dari jepara. Ia memutuskan juga untuk membeli. Bukan hanya karena harganya yang lebih murah, tapi juga karena ada karang-karang di sela-sela celah kayu, yang tidak ia temui dari produk India dan Bali. Wajar, karena produk ini diambil dari pegunungan cadas dan berkarang ( carst mountain )
4. Reclaimed Pine
Untuk reclaimed pine, bahannya diambil dari palet sisa eksport. Untuk bahan bakunya memang diimpor dari brazil dan new zealand ( karena kualitas pine di Indonsia empuk dan kurang kuat ). Dan bisa dikombinasikan dengan besi dan juga drum.
Tentang harga
Awalnya, karena terbuat dari kayu limbah, saya mengira reclaimed furniture harganya murah. Tapi saya keliru. Karena jenis furniture ini harganya justru lebih mahal, bahkan bila dibanding dengan produk yang sama tapi dibuat dengan bahan kayu baru. Saya jadi heran, hingga akhirnya setelah bertanya-tanya, saya jadi tahu bahwa jika furniture terbuat dari kayu tua, berarti ketahanan dan kekuatannya sudah terbukti handal. Belum lagi melihat tekstur unik, warna alami dan cita rasa seninya. Sangat sexy sekali.
Mengakhiri tulisan ini, saya ingin berbagi informasi, seperti niat saya menulis artikel ini, bahwa banyak sekali bahan yang bisa digunakan untuk produk furniture. Mungkin selama ini yang kita ketahui, hanya jati, mahoni, mindi dan bayu-kayu baru lainnya. Nah, rupanya masih banyak bahan yang bisa digunakan , bahkan dari kayu limbah sekalipun. Sekedar informasi, All from boat furniture yang ada di Jepang dan Amerika, harganya bisa sampai ribuan dollar per set-nya, padahal barangnya itu ambilnya dari Indonesia.
Selamat siang, salam berbagi informasi.
foto bareng mr.ellie
Sebagai putra Jepara, saya senang ngobrol-ngobrol tentang furniture, silahkan hubungi saya untuk sharing informasi.
Hajar 085 713 633 047
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H