Lihat ke Halaman Asli

Sinopsis Teori Patikoli

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Telah menggenggam mimpi memiliki usaha sendiri dan berpenghasilan cukup, Ipang yakin saat meminta Neni, gadis cantik pujaan hatinya, menjadi pacarnya. Tapi tak disangka, ia ditolak mentah-mentah. Segala usaha Ipang lakukan untuk mendapatkkan simpati, tapi tak menghasilkan apa-apa.

Ipang tak menyerah, dan Neni yang iba, kemudian memberinya harapan. Ia bersedia, tapi hanya kencan biasa, hanya makan malam berdua saja.

Ipang senang hatinya. Dari makan malam yang romantis, ia percaya hubungan bisa lebih dipererat dan menjadi pasangan kekasih pada akhirnya. Namun makan malam itu rupanya ada syaratnya, yaitu Ipang bisa membuat Neni tertawa. Mendengar syarat itu, Ipang jadi geli. Membuat orang lain tertawa bukan perkara yang sulit baginya.

Tapi saat mencoba, Ipang rupanya tak jua berhasil.

Segala cara dilakukan tapi Ipang selalu gagal. Neni selalu merengut. Ipang yang hampir menyerah, menemukan solusi permasalahannya, yaitu Stand Up Comedy. Karena saat melihat pertunjukkan itu, dilihatnya Neni tertawa terbahak-bahak.

Ipang pun belajar Stand Up Comedy, tapi ternyata mempraktekannya tak semudah yang ia kira. Ipang menolak menyerah, ia terus belajar dan belajar. Hingga suatu ketika, didapatinya fakta, bahwa Neni hendak menikah.

Kecewa dan marah, Ipang datang mengacau di pesta pernikahan Neni. Billy, sahabat Ipang, mencegah Ipang berbuat bodoh. Ipang akhirnya tersadar bahwa semua usahanya sia-sia. Cintanya bertepuk sebelah tangan.

Sebelum pulang, Ipang menyambut tawaran dari MC acara pernikahan untuk naik ke atas panggung. Tapi tidak untuk bernyanyi. Ia melakukan Stand Up Comedy. Tak disangka, pada saat itulah Neni yang sudah menikah akhirnya tertawa. Maka....

...simak kisahnya, yang akan mulai saya post besok  ;)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline