Lihat ke Halaman Asli

Ternyata Nabi Yusuf AS bukanlah Nabi Tertampan

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kisah Nabi yusuf tentang ketampanan dan fitnah (cobaan dan godaan) karena ketampanannya Allah Sampaikan dalam Surat Yusuf. Karena saking tampannya membuat wanita wanita tak sadar mengiris tangan mereka sendiri. Dan hampir semua dari kita sepakat kalau Nabi Yusuf adalah manusia tertampan di dunia. Tapi tahukah Anda...? bahwa Nabi Muhammad pernah bersabda "Kemudian aku berjalan melewati Yusuf dan ternyata dia telah diberi setengah dari ketampanan,”

Jadi wajah Nabi yusuf yg sangat elok itu ternyat hanya setengah dari ketampanan ....ketampanan siapa ?

Disini para ulama berselisih pendapat. Namun yg  paling kuat adalah bahwa Ketampanan Nabi yusuf hanya setengah dari ketampanan Nabi Adam dengan hujjah sebagai berikut;

Allah menciptakan Adam langsung dengan tangan-Nya yang mulia serta meniupkan kedalam dirinya ruh(ciptaan)-Nya.Dan Dia tidak menciptakan melainkan sesuatu yang paling baik.

Nabi Adam adalah penghuni syurga. Syurga meiliki keindahan yg tidak pernah dilihat oleh mata manusia dan tidak pula walau hanya membayangkan dalam benak. Ketika Nabi Adam turun ke bumi praktis dialah manusia tertampan di dunia.

Banyak orang mengira kalimat setengah ketampanan dalam hadits di atas adalah merujuk kepada ketampanan Nabi Muhammad SAW. Namun hujjah ini lemah karena tidak pernah kita dengar cerita atau hadits yg menceritakan Nabi muhammad digoda oleh perempuan karena ketampanannya, walau Nabi muhammad pun memiliki wajah elok dan rupawan.

Dan logikanya orang yg mempunyai ketampanan lebih tampan dari Nabi Yusuf mestinya punya kisah yg lebih heboh lagi dari Nabi yusuf. Terkecuali untuk Nabi Adam, siapa yang akan menggoda bapaknya sendiri ?

sumber: berita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline