Lihat ke Halaman Asli

Hadirkan Sisi Lain Malin Kundang, UPBM Sukses Besar

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1337926667615012003

Bandung

[caption id="attachment_190403" align="aligncenter" width="576" caption="dalam pagelaran seni dan budaya beberap[a waktu lalu, UPBM menghadirkan randai yang juga merupakan salah satu permainan anak negeri khas minangkabau "][/caption]- S uara teriakan dan tepuk tangan seribu penonton memenuhi South Auditorium Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung, Minggu malam (20/5). Pagelaran Seni dan Budaya yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Unit Pencinta Budaya Minangkabau (UPBM ) Universitas Padjadjaran (Unpad) sukses mengguncang ruangan tersebut. Pagelaran Seni dan Budaya yang diadakan oleh UPBM tersebut mengusung tema "Another Story of Malin Kundang". Tema yang diangkat dari sebuah cerita pendek karangan Es Ito menceritakan tentang sisi lain seorang Malin Kundang. Jika legenda yang selama ini diketahui masyarakat bahwa Malin Kundang seorang anak yang durhaka kepada ibunya, maka tidak dalam pagelaran ini. Malin Kundang diceritakan sebagai seorang anak yang baik dan santun. Setelah berhasil di rantau, ia pun pulang menemui ibunya. Saat itu terjadilah sebuah gempa besar dan tsunami. Malin pun membawa pergi ibunya. Setelah stunami, sebuah batu seperti orang sujud terangkat dari lautan dan terdampar di pantai tersebut. Mamak (adik laki-laki ibu) yang membenci Malin pun mengarang cerita bahwa itu adalah Malin Kundang yang durhaka kepada ibunya dan dikutuk menjadi batu. Ketua Panitia Pagelaran Seni dan Budaya Syauki Mahmudi, mengungkapkan kebahagiaanya atas kesuksesan acara tersebut. "Saya bahagia sekali, saya yakin acara ini akan sukses karena persiapan yang matang dan kontennya bagus," jelasnya. Sementara itu ketua UPBM Fazri Akil juga menyatakan kebanggaannya. "Salut dengan teman-teman yang berpartisipasi dalam pagelaran ini. Acara ini dikemas dengan sangat baik," ujarnya. Putri Maulidia, salah seorang penonton juga mengungkapkan perasaannya. "Kerenlah, di daerah yang kental dengan seni dan budaya Sunda, UPBM mampu menghadirkan sesuatu yang berbeda," katanya. Pagelaran Seni dan Budaya tersebut biasanya diadakan sekali lima tahun. Acara yang mengusung kebudayaan Minangkabau tersebut, kali ini bertepatan dengan ulang tahun UPBM yang ke-25. Tidak hanya drama mengenai "Another Story if Malin Kundang", namun juga terdapat beberapa penampilan lainnya, anta lain tari, randai, dan ensambel musik.  Pagelaran tersebut merupakan acara puncak dari beberapa rangkaian perayaan Ulang Tahun Perak UPBM. Rangkaian tersebut antara lain, lomba essay kebudayaan, launching buku, seminar nasional kebudayaan, dan pagelaran seni dan budaya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline