Lihat ke Halaman Asli

Hairina Nur Muthia

Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Review Film How To Make Millions Before Grandma Dies

Diperbarui: 14 September 2024   14:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Ketika saya mendengar ada film Thailand yang baru dirilis dan bergenre  keluarga saya sangat tertarik dan akhirnya menonton film ini. Hati saya seperti diremuk dan membuat saya mengingat momen - momen ketika sedang merawat nenek saya yang sakit. Film ini menyadarkan arti pentingnya sebuah keluarga yang tidak bisa digantikan dengan harta atau benda apapun di dunia ini, dan saya mau semua orang yang sudah menonton film ini akhirnya lebih menyayangi keluarga dan menikmati setiap momen kebersamaan sebelum akhirnya akan ada sebuah kepergian.

Singkatnya Film How To Make Millions Before Grandma Dies adalah sebuah film produksi negara Thailand yang disutradarai dan ditulis oleh Pat Boonnitipat. Film ini dirilis tahun 2024 dan sudah tembus hingga 3.039.605 penonton dalam 22 hari penayangannya. Cerita ini terinspirasi dari kehidupan sebuah keluarga antara orang tua -- anak dan cucu -- nenek yang membuat sebagian para penonton merasa relate dan menguras secara emosional. Pemeran yang ada dalam film ini adalah Billkin Putthipong sebagai M, Usha Seamkhum sebagai Amah, Tontawan Tantivejakul sebagai Mui, Sarinrat Thomas sebagai Ibu M, Sanya Kunakorn sebagai Kiang, Pongsatorn Jongwilas sebagai Soei, dan Himawari Tajiri sebagai Rainbow.

Film ini bercerita tentang hubungan antara seorang cucu laki - laki yang bernama M dan neneknya alias Amah. M memiliki sifat yang keras kepala, cuek, dan sering menghabiskan waktu sebagai streamer game, ternyata dihadapkan untuk merawat neneknya yang sedang mengidap penyakit kanker usus. Pada awalnya M masih acuh dan ogah - ogahan untuk merawat Amah, hingga waktu dimana ia melihat sepupunya yang mendapatkan warisan karena telat merawat kakeknya sebelum akhirnya meninggal membuat M berubah pikiran dan mulai berpikir untuk memanfaatkan kesempatan yang sama seperti sepupunya.

M pun berubah menjadi lebih perhatian dan menjaga Amah sepanjang hari, mulai dari menemani ke tempat jualan, membeli ikan goreng kesukaan Amah, menemani Amah bertemu teman - teman nya, hingga membantu Amah berjalan ke kamar mandi. Semua M lakukan untuk menarik hati Amah, tetapi Amah yang kaget dengan perubahan M pun cepat menyadari hal lain yang disembunyikan M.

Amah  memiliki 3 orang anak yaitu Kiang, ibu M, dan Soei. Ketiga anak nya semua sibuk dengan kegiatan masing - masing jadi tidak sempat untuk merawat Amah yang sedang sakit. Awalnya anak Amah yang pertama yaitu Kiang pernah menawarkan Amah untuk tinggal bersama, tetapi ternyata ada niat terselubung juga yang ia inginkan, anak ke tiga Amah pun sama ia juga memiliki niat buruk yang sama dengan kakaknya yaitu menginginkan harta warisan. Berbeda dengan ibu M yang beneran tulus dan penuh perhatian merawat Amah namun terhalang dengan jam kerjanya yang amat padat.

Selama M merawat Amah, M mulai tersadarkan dan menyadari arti penting nya sebuah keluarga dan momen yang dihabiskan bersama orang yang kita cintai. M pun menghapus niat buruk nya dan merawat Amah dengan sepenuh hatinya. Ketika M sudah mulai berubah terjadilah konflik antara anak - anak Amah yang membuat Amah harus menjual aset berharganya yaitu rumah yang ia tingali. Kondisi Amah pun semakin buruk dan akhirnya meninggal. Setelah pergi nya Amah anak - anaknya pun merasa sangat menyesal dan merasa gagal sebagai seorang anak. Mereka akhirnya tersadarkan dan mulai membangun arti dari keluarga sesungguhnya.

Kesimpulan dari film ini yaitu Jangan pernah menganggap sepele waktu yang ada dengan keluarga, saling mengasihi dan menyayangi keluarga, dan harta  bukan lah tentang materi tetapi momen kebersamaan yang dihabiskan dengan orang yang kita cintai adalah harta yang paling berharga.

Kelebihan dan kekurangan dari film ini

Kelebihannya menurut saya yaitu cerita yang sederhana namun sangat relate dengan kehidupan membuat penonton banjir air mata, akting dari para pemain yang mengesankan membuat para penonton hanyut dalam karakter masing - masing, dan efek sinematografis yang natural seperti kehidupan nyata membuat para penonton seperti masuk kedalam momen tersebut. Sedangkan kekurangannya film ini seperti mudah untuk ditebak alur dari ceritanya, namun tetap mengesankan dan sangat menyentuh hati para menonton.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline