Lihat ke Halaman Asli

Hairil Anuar

Pengusaha Muda Indonesia

Menggugat Perayaan HUT NKRI ke-69 Tahun

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1408277530900392350

Asik mendengarkan lagu GUGUR BUNGA yang lirycnya sebagai berikut :

Betapa hatiku takkan pilu

Telah gugur pahlawanku

Betapa hatiku takkan sedih

Hamba ditinggal sendiri

Siapakah kini plipur lara

Nan setia dan perwira

Siapakah kini pahlawan hati

Pembela bangsa sejati

Telah gugur pahlawanku

Tunai sudah janji bakti

Gugur satu tumbuh sribu

Tanah air jaya sakti

Gugur bungaku di taman hati

Di hari baan pertiwi

Harum semerbak menambahkan sari

Tanah air jaya sakti


betapa pilu hati ini ketika melihat kondisi hari ini, betapa hari ini kita yang ada di indonesia menghianati para pejuang yang telah memperjuangan keringat, darah, air mata bahkan nyawa pun mereka sumbangkan hanya demi memerdekakan indonesia, mungkin kah jika waktu itu terjadi hari, apakah kita akan mampu melakukan perjuangan yang seperti dilakukan oleh pejuang kita terdahulu dan jawabanya kita belum tentu mau dan mampu memperjuangkan kemerdekaan indonesia seperti yang pejuang telah lakukan dahulu.

hari ini tepatnya 17 agustus 2014  itu artinya kita memperingati HUT NKRI yang sudah 69 tahun berjalan. apakah kita sudah merdeka ? ya secara pengakuan baik internal maupun eksternal indonesia hari ini telah merdeka, namun apa hanya sebatas pengakuan saja kita merasakan kemerdekaan itu atau hanya sekedar simbol saja peringatan 17 agustus itu, apakah perayaan 17 agustus ini hanya sebatas seremoni saja. saya rasa iya, karena sudah 69 tahun rakyat indonesia masih di jajah oleh bangsa asing baik dari  dari dalam, bahkan yang sangat memilukan adalah bahwa kemerdekaan kita hanya kemerdekaan yang seremonial.

kenapa demikian saya katakan kita mengalami kemerdekaan seremonial, karena kemerdekaan kita hanya sebatas peringatan seremonial saja. menurut saya secara pribadi kemerdekaan itu bukan hanya sebatas perayaan tapi makna dari peringatan kemerdekaan itulah yang harus di capai oleh kita bersama, mari pemudadan pemudai kita bangkit dari keterpurukan. karena kita sudah jenuh melihat ibu pertiwi menangis dan saat ini  ibu pertiwi memanggil kita semua.  ditengah hantaman badai korupsi, kolusi dan nepotisme  yang melanda indonesia hari ini, karena pejajahan hari ini bukan lagi penjajahan secara kasat mata namun sudah sampai tidak kasat mata lagi( tidak bisa dibedakan yang mana yang penjajah kita).

ayo, bangun pemuda/pemudi, sudah saatnya kita katakan apa yang seharusnya kita katakan, bahwa jelas di bumi pertiwi ini belasan ribu pulau, ribuan hutan, ribuan kekayan hayati dan budaya, semua ada di bumi indonesia, jangan biarkan saudara kita tidak dapat melanjutkan sekolah karena kurang biaya, jangan biarkan manusia indonesia mati karena tidak memiliki uang untuk berobat saat sakit, jangan sampai ada orang indonesia yang mati kelaparaan, jangan ada orang indonesia yang kekurangan suatu apapun karena kita bangsa kaya, sudah waktunya kita bangkit dari keterpurukan saudara-saudaraku.

pemerintahan harus memperhatikan nasib rakyatnya. pemerintah harus memberikan kepastian hukum, jaminan kesehatan, jaminan pendidikan, jaminan usaha, jaminan sandang pangan dan papan, dan semua pasti cukup jika di kelola dengan orang yang memiliki keinginan berbuat yang terbaik dan di awali dengan niat baik, indonesia tanah airku sampai kapan pun tetap tanah airku dan tanah airku bukan milik asing, bukan milik kaum imprealisme. karena indonesia harus di kelola oleh putra/putri terbaiknya indonesia sendiri.

sampai kapan pun disini aku lahir dan di  besarkan dan disinilah aku ingin di kembalikab ke bumi, yaitu bumi indonesia. bagimu negeri kami berjanji, bagimu negeri kami berbakti, padamu negeri kami kami mengabdi dan bagimu negeri jiwa raga kami. sepenggal liryc lagu inilah yang harus kita kuatkan dalam jati diri anak-anak indonesia.

jadikanlah PANCASILA sebagai falsafah Hidup
jadikanlah UUD 1945 sebagai landasan konstitusi yang adil.
jadikanlah BHINEKA TUNGAL IKA sebagai landasaan berfikir kebersamaan tanpa pembedaan suku, adat, ras dan agama adalah satu untuk indonesia. maka bersatulah dalam wadah NKRI. yang sesuai dengan "" KONSEP “TRISAKTI” BUNG KARNO ""

Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno dalam Pidato Trisakti tahun 1963 menegaskan:

1. berdaulat secara politik

2. berdikari secara ekonomi

3. berkepribadian secara sosial budaya.

SELAMAT HARI ULANG TAHUN

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.
yang ke- 69 tahun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline