Lihat ke Halaman Asli

Hairil Suriname

Institut Tinta Manuru

Empat Cangkir Ketenangan

Diperbarui: 26 Mei 2021   15:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustasi 4 Cangkir Ketenangan (foto : Ikons.id)

Pagi tadi, pukul delapan aku bangun
Buru-buru basuh muka
Lampu-lampu teras masih menyala
Tandanya aku terlambat, sengaja

Dua kasur berantakan
Bantal-bantal di atas keramik
Kertas-kertas bekas kerja semalam tidak dirapikan
Spesial, ini kekacauan

Di atas meja keca
Gelas kosong sisa kopi berdansa, ritual menyebalkan
Tiga buah buku, ada obeng, tang dan pena
Botol  bekas air mineral, terlihat tidak normal

Aku sangat emosi hari ini
Tidak mau membaca, apalagi menulis
Laptop di atas meja dan dua toples berisi ikan hias
Aku lupa, ikan hias belum di kasi makan

Aku emosi
Toples kosong bekas cemilan juga rokok mengganggu mata
Ikan hias dan empat anaknya melotot matanya tajam
Emosi ku memuncak, kupanah ikan dengan kata

Tulisan-tulisan acak tak bermakna
Masih berdiam diri di tumpukan kertas
Aku emosi, ku bakar tulisan dengan makian

Ku seduh empat cangkir kopi
Tidak untuk tetamu juga tidak untuk kau, kawan
Dengan tenang aku duduk
Satu demi satu kopi di cangkir aku lumat

Menjamah seluruh rasa
Aku tidak apa-apa, tapi emosi sering menyapa
Aku hari ini istirahat, maunya begitu
Empat cangkir kopi, melunasi ketenangan diri

Ku robek emosi, caranya begini
Ku hujat empat cangkir kopi
Ikan hias melotot bikin aku kembali emosi
Sudah, bayar emosi dengan empat cangkir ketenangan

Kopi tak kenal emosi,
Tidak bergizi tapi bukan gengsi
Aku masih emosi, pada kopi dan defenisi
Empat cangkir ku lumat habis,

Ku bayar emosi dengan ketenangan !

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline