Lihat ke Halaman Asli

Hairan

Mahasiswa

Gangguan dalam perkembangan Sosial-Emosional

Diperbarui: 17 Januari 2025   22:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Gangguan dalam Perkembangan Sosial-Emosional

Perkembangan sosial-emosional merupakan aspek penting dalam tumbuh kembang individu. Aspek ini mencakup kemampuan memahami diri sendiri, menjalin hubungan dengan orang lain, mengelola emosi, serta menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial. Gangguan pada perkembangan sosial-emosional dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam berinteraksi, berkomunikasi, dan mengatasi tantangan emosional sehari-hari.

Pentingnya Perkembangan Sosial-Emosional

Perkembangan sosial-emosional yang sehat memungkinkan individu untuk memahami dan mengelola emosinya, membangun hubungan positif, serta mengembangkan empati. Pada masa anak-anak, kemampuan ini mendukung keberhasilan mereka di lingkungan sekolah dan kehidupan sehari-hari. Sementara itu, pada orang dewasa, kemampuan sosial-emosional berkontribusi pada kualitas hubungan interpersonal dan kesehatan mental.

Namun, berbagai faktor dapat menyebabkan gangguan dalam perkembangan ini, baik dari segi internal (genetik atau biologis) maupun eksternal (lingkungan atau pengalaman hidup). Jika tidak ditangani dengan baik, gangguan ini dapat berdampak panjang terhadap kualitas hidup individu.

Jenis Gangguan dalam Perkembangan Sosial-Emosional

Ada beberapa jenis gangguan yang dapat memengaruhi perkembangan sosial-emosional, di antaranya:

1. Gangguan Spektrum Autisme (Autism Spectrum Disorder/ASD)

Gangguan spektrum autisme adalah kondisi neurodevelopmental yang memengaruhi kemampuan individu dalam berkomunikasi, berinteraksi sosial, dan berperilaku. Anak-anak dengan ASD mungkin kesulitan memahami ekspresi wajah, isyarat sosial, atau mengembangkan hubungan yang mendalam dengan orang lain.

Gejala ASD meliputi kesulitan berbicara atau berkomunikasi, perilaku berulang, dan ketertarikan yang terbatas pada aktivitas tertentu. Penanganan berupa terapi wicara, terapi perilaku, dan intervensi pendidikan dini dapat membantu anak-anak dengan ASD mengembangkan kemampuan sosial-emosional mereka.

2. Gangguan Kecemasan Sosial

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline