Lihat ke Halaman Asli

Generasi Patah Hati

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Nada-nada yang minor

Lagu perselingkuhan

Atas nama pasar semuanya begitu klise

Elegi patah hati

Ode pengusir rindu

Atas nama pasar semuanya begitu banal

(Cinta Melulu - Efek Rumah Kaca)

Penggalan lirik lagu di atas bercerita tentang cinta. Tapi bukan cinta yang suka mengiba. Lagu tersebut adalah lagu yang berisi kritik terhadap industri musik pop Indonesia kontemporer. Lagu ini menjadi menarik karena Efek Rumah Kaca, band yang menyanyikan lagu ini, sendiri ber-genre pop. Sebuah hal yang tidak lazim ditemui di industri musik ada lagu yang berisi kritik terhadap “dunianya” sendiri. Melalui lagu Cinta Melulu, grup band Efek Rumah Kaca seolah ingin berteriak pada sesama musisi pop Indonesia, bahwa cukup sudah menciptakan lagu yang berlirik dangkal dan tidak kreatif.

Coba simak acara musik yang tayang di stasiun TV swasta, atau dengarkan pada frekuensi radio, semua lirik yang dinyanyikan nyaris seragam, tentang cinta. Dan diantara lagu cinta itu, ada sangat banyak yang mengangkat tema dikhianati cinta, ingin mati karena cinta, patah hati, dan segala hal yang menyakitkan tentang cinta.

Syahdan, apa sebenanrnya yang melatarbelakangi menjamurnya lagu-lagu bertemakan cinta itu? Pertanyaan ini tentu saja menghasilkan jawaban yang berbeda-beda jika diajukan pada orang yang berbeda pula. Namun secara garis besar, ada dua pendekatan untuk menjawabnya. Pertama, karena memang seniman musik punya kuasa untuk membentuk selera pasar. Dan yang kedua, karena pasar menghendaki lagu yang demikian, maka seniman musik mengikuti apa yang diinginkan pasar.

Sebagai sebuah industri, musik mengikuti perkembangan wacana kapitalisme mutakhir. Dalam teori majamen pemasaran modern, dijelaskan bahwa untuk membuat produk yang disukai, produsen harusnya mengikuti keinginan publik. Jika dihubungkan dengan industri musik, berarti lagu cinta dengan lirik dangkal nan tidak kreatif itu adalah keinginan publik pula.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline