Haikal Yusuf (Ketua Aliansi Rakyat Melek Politik/ARAMPO)
Apakah kita termasuk dalam golongan galau apakah Pak Jokowi-K.H. Maruf Amin menang? Ini bisa jadi juga akibat sujud syukur Pak Prabowo dan deklarasi kemenangan berulang (sudah 4 kali) tim 02. Tapi, Kok Pak Jokowi dan K.H. Maruf Amin hanya adem ayem saja? Sementara masyarakat sudah panas adu klaim jagoannya yang menang. Coba kita cek satu persatu faktanya!
1. Jokowi-KMA terbukti menjadi Presiden yang dikehendaki rakyat, dengan kemenangan di kisaran 54-56% versi Quickcount yang telah sesuai proses politik yang konstitusional. Jokowi-KMA terbukti menang dari hasil penghitungan cepat lembaga survei yang memiliki kredibilitas dan terpercaya (karena merupakan lembaga survei yang telah diverifikasi oleh KPU dan memenuhi syarat sebagai lembaga survei dalam Pemilu 2019), seperti; Indo Barometer, SMRC, Indikator, Charta Politika, Populi Center, Poltracking, LSI DENNY JA dsb.
2. Sampai hari ini (25/04/19) dari data masuk KPU sebesar 32,41%, JKW-KMA telah mendapatkan hasil 55,81% sementara Prabowo-Sandi hanya sebesar 44,19%. Kita semua bisa melihatnya secara transparan di https://pemilu2019.kpu.go.id/#/ppwp/hitung-suara/ . Sekarang kita hanya tinggal menunggu keputusan resmi KPU yang akan diumumkan pada tanggal 28 Mei 2019 nanti. Jadi harap bersabar dan terus kawal penghitungan
3. Pak Jokowi terbukti tidak khawatir dan tidak melakukan upaya deklarasi kemenangan berulang-ulang karena memang beliau sudah menang. jadi tidak perlu lagi mengecoh masyarakat. Beliau tetap bekerja untuk kepentingan rakyat dan menciptakan situasi kondusif, tenang, aman, nyaman, agar permusuhan antara cebong dan kampret tidak semakin berlarut-larut.
4. Walaupun Pak jokowi terbukti menang, beliau tetap bersedia bertemu dengan pihak oposisi terutama Pak prabowo demi kepentingan bangsa yang lebih besar. Hal tersebut mengingatkan kita dengan memori Pilpres 2014 dimana Pak Jokowi setelah menang juga pergi menemui Prabowo (Menang ora umuk, kalah ora ngamuk).
5. Walaupun ada upaya-upaya untuk mendelegitimasi proses Pemilu dan KPU dengan mengatakan Pemilu curang dan KPU tidak netral (hanya karena salah input beberapa data dan sudah diperbaiki), namun kita bisa melihat gerak-gerik Cawapres 02, Sandi yang selalu tampak ogah-ogahan untuk ikut deklarasi kemenangan. Terakhir pada hari Rabu (24/4/2019) di GOR Radio Dalam, Sandi mengakui bahwa Pemilu 2019 berlangsung jujur dan adil
"Saya meyakini bahwa Pemilu 2019 ini jujur dan adil. Saya meyakini kinerja para relawan ini harus dihargai."
(batam.tribunnews.com)
FYI aja ya, 5 dari 7 komisioner KPU diusulkan oleh parpol pengusung Prabowo-Sandi!
6. Partai koalisi 02 seperti Demokrat pun tidak hadir di deklarasi kemenangan Prabowo, dan berita terakhir Ketum PAN, Zulkifli Hasan pun tampak berbincang-bincang dengan Jokowi di Istana Negara seusai menghadiri pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku. Apakah mereka sudah sadar dan mengakui kalau Pak Jokowi memang telah menang berdasarkan proses politik yang konstitusional? Wallahualam..
Nah, seharusnya seorang Negarawan sejati mampu menghormati proses pemilu, yang mana telah mengorbankan nyawa banyak orang, saat ini saja sudah 144 orang petugas KPPS yang meninggal, 883 sakit, dan 15 orang polisi gugur saat bertugas di Pemilu 2019.
Sangat tidak berperikemanusiaan bila ada pihak yang tidak mengapresiasi atau turut berduka cita, tetapi malah menuduh curang kepada mereka yang telah berjuang hingga kehilangan nyawanya. Dan mereka masih menuntut untuk pencoblosan ulang maupun hitung ulang. Mau berapa nyawa lagi yang melayang?
Jadi kita tidak usah ragu lagi apakah Pak Jokowi-K.H. Maruf Amin menang atau tidak. KPU netral atau tidak. Toh lagipula Cawapres kubu sebelah saja sudah mengakui kalau Pemilu berlangsung jujur dan adil, maka secara tidak langsung beliau mengakui hasil quickcount kalau jkw-kma menang.
Mereka saja yakin masa kita tidak.
Ayo dukung terus KPU.
Hargai para petugas penyelenggara pemilu 2019 yang telah mengorbankan waktu, tenaga, bahkan nyawa nya demi menyukseskan Pemilu 2019 ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H